Wonosobo, NU Online
Sedikitnya 20 anak muda NU dari unsur Ikatan Pelajar NU (IPNU), Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU), Gerakan Pemuda Ansor, dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Wonosobo, Jawa Tengah, mengikuti Pelatihan Marketing Online yang diselenggarakan Balai Besar Latihan Kerja Industri Surakarta di Kecamatan Selomerto.
<>
Mereka dikenalkan tentang bagaimana membaca peluang usaha online yang berbasis unit usaha kecil yang sedang tumbuh saat ini.
‘’Potensi usaha kecil menengah (UKM) di Wonosobo sangat luar biasa sebagian besar masih menggunakan cara manual dalam menjual produknya. Para kawula muda yang mengikuti pelatihan ini dididik untuk bisa memasarkan produk UKM yang ada di sekelilingnya, pemasarannya melalui online,’’ kata Sholahuddin al-Ahmed instruktur pelatihan Marketing Online, Kamis (9/1).
Dalam pemetaan potensi daerah, lanjut dia, setiap peserta bisa menginventarisasi sedikitnya 10 produk UKM yang ada di daerahnya masing-masing. Persoalan yang dihadapi para pelaku usaha kecil ini adalah soal pemasaran, sedangkan soal modal sudah tak ada persoalan lagi karena banyak program pemerintah yang menggarapnya.
‘’Program pemerintah fokus mendampingi UKM sudah sangat banyak, tapi belum sampai menyentuh bagaimana mengoptimalkan omzet melalui marketing online. Karena itu pelatihan ini mencoba membangun jejaring dan manajeman memasarkan produk UKM secara online,’’ujar mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Membangun jaringan marketing online untuk UKM ini, lanjut dia, memberikan keuntungan bagi pelaku UKM dan para pemasar onlinenya. Sekaligus ini membuka peluang usaha baru bagi generasi muda yang gemar berselancar di dunia maya.
Produk UKM yang akan dijual onlinekan para peserta pelatihan, antara lain carica sirup, ikan emas, batik, desa wisata, jajanan khas wonosobo, bibit abasia, dan marmut anggora. Mereka memasarkan produk tersebut melalui facebook, twitter dan blog.
‘’Saya yakin dalam tiga tahun mendatang jika anak-anak muda ini konsisten memasarkan produk UKM secara online maka omset mereka bisa naik tiga kali lipat. Pasar yang diarah bukan hanya Indonesia tapi ini juga mengarah pasar dunia sehingga produk lokal ini secara otomatis go international,’’ tambahnya. (M Sholeh Badawi/Mahbib)