Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) harus sejak dini menyiapkan diri untuk turut serta dalam bidang ekonomi. Banyak sektor ekonomi yang bisa dimulai oleh kader PMII.
Mabincab PMII Kota Pariaman H.Muhammad Nur MA Tuanku Bagindo menegaskan hal itu dihadapan peserta Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) PMII ke-IV yang diselenggarakan PMII Kota Pariaman, Sabtu – Ahad (9-10/1/2010), di Pondok.<>
Pesantren Nahdlatul Ulum Desa Kajai Kecamatan Pariaman Selatan Kota Pariaman. Demikian dilaporkan Kontributor NU Online Bagindo Armaidi Tanjung di Padang.
Menurut Muhammad Nur yang juga pengurus PC NU Kota Pariaman, akibat kelemahan ekonomi menyebabkan ibadah umat tidak bisa maksimal, menurunkan tingkat pendidikan, tingkat kesehatan masyarakat rendah dan gerbang menuju penjajahan gaya baru.
Mengutip sebuah hadist, Muhammad Nur menyebutkan, “Sesungguhnya Allah SWT suka kepada hamba yang berkarya dan terampil. Barang siapa bersusah payah mencari nafkah untuk keluarganya, maka dia serupa dengan seorang mujahid fii sabiilillah.”(HR Imam Ahmad ).
“Kader PMII yang ingin menjadi seorang wirausaha/entrepreneur harus banyak belajar dari budaya Jepang. Diantara rahasia dari keberhasilan wirausaha Jepang adalah kesungguhan, disiplin, kerja keras, dan semangat “Bushindo”.
Sebagai kader yang membawa panji-panji Islam, semangat yang ada di Jepang tersebut sebenarnya sudah ada dalam Islam. Hanya saja belum dikembangkan untuk membangun jiwa wirausaha,” kata Muhammad Nur.
Sementara itu, Ketua Cabang PMII Kota Pariaman menyebutkan, Mapaba ke-IV diikuti 60 orang anggota baru dari mahasiswa perguruan tinggi yang ada di Kota Pariaman dan Kabupaten Padangpariaman. “Mapaba ini merupakan Mapaba yang terbanyak pesertanya yang diselenggarakan di Kota Pariaman,” kata Ory Satifa Sya’ban.
Dikatakan, PMII Kota Pariaman mulai bangkit kembali sejak tiga tahun lalu. Dalam perjalanannya, kehadiran PMII Kota Pariaman mulai menunjukkan eksistensi di kalangan mahasiswa Pariaman. (bat)