Daerah

Kemah Kerja Pergerakan ala PMII UIN Bandung

Jumat, 1 November 2013 | 16:30 WIB

Bandung, NU Online
Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bandung Rayon Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung mengadakan acara Kemah Kerja Pergerakan (KKP) di Desa Cileunyi Kulon Kampung Galumpit Kabupaten Bandung.
<>
Layaknya Kuliah Kerja Nyata (KKN), dalam KKP ini para kader PMII belajar mengabdi langsung terhadap masyarakat. Demikian disampaikan Adi maja, Ketua PMII Rayon Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung ketika ditemui NU Online di lokasi KKP, Kamis (24/10)

“Kegiatan ini di ikuti sekitar 25 Mahasiswa dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SGD Bandung, selama 1 bulan dari tanggal 7 Oktober sampai dengan 7 November,” ucapnya

Menurutnya, Kemah Kerja Pergerakan (KKP) ini adalah sebuah implementasi dari nilai-nilai tridharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian.

“Kebetulan kami dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang notabenenya belajar pendidikan dan pengajaran maka dari itu inilah aksi nyata kami mempraktekan apa yang telah didapat dari kampus” tambah Adi, yang juga mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Dalam kegiatan ini, setidaknya ada 7 program, antara lain,  pertama, Bakti Sosial (Baksos) yang meliputi kerja bakti, tadabur alam, pengajian, pendataan warga masyarakat, dan acara keagamaan; kedua, Penyuluhan Kewirausahaan dan Kepemudaan melalui seminar kewirausahaan bekerja sama dengan Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja (BBPPK).

Ketiga, Penyuluhan dalam Keluarga; keempat, Pengajian Pemuda yang bekerja sama dengan karang taruna Desa Galumpit; kelima, Pelatihan Seni, yaitu melatih masyarakat khususnya pemuda-pemudi untuk berkreasi dan mengembangkan bidangnya masing masing; keenam, Pelatihan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ); dan ketujuh, Bimbingan Belajar.

Tak hanya itu, PC PMII Bandung pun andil dalam pembentukan karang taruna. Trio Hamdoni, ketua pelaksana KKP, mengatakan, sebelumnya terjadi dualisme kepemimpinan pada karang taruna antara RW 16 dan RW 17. Tetapi sekarang bersatu dan sejumlah program yang digagas PMII pun diterima mereka.

Karang taruna di desa tersebut mendapat pelatihan dari PMII tentang cara berorganisasi, cara menumbuhkan bakat kewirausahaan, dan lainnya. KKP PMII diterima dengan baik oleh masyarakat setempat. 

Neni, salah seorang warga Galumpit, mengungkapkan bahwa penerimaan tersebut tak lepas kepedulian PMII terhadap masyarakat dan lingkungannya. “Baik sangat membantu warga disini, sosialisasinya bagus dengan warga dengan karang taruna dan dengan tokoh masyarakat,” tukas ketua Rukun Warga (RW) 16 ini. (Bakti Habibi/Mahbib)


Terkait