Bantul, NU Online
Keinginan untuk mengirimkan anak ke pesantren bukan perkara mudah. Sebab membutuhkan keteguhan hati kedua orang tua. Tak jarang merasa berat berpisah dengan buah hati. Namun semua akan terganjar lunas saat kelak sang putra kembali dengan membawa ilmu manfaat untuk diri, keluarga dan masyarakat.
Hal itulah yang diingatkan KH Hasan Abdullah, pada kegiatan Doa Bersama Pamit Mondok yang digelar keluarga Kiai Umaruddin Masdar di Gang Cendana RT 02 Ngoto, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (27/6) malam.
Pengasuh Pondok Pesantren Assalafiyyah Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman, DIY ini mengingatkan bahwa mereka yang akan berangkat ke pesantren sebagai calon anak shalih. "Malam ini kita menyaksikan calon anak shalih yang hendak berangkat mondok," kata KH Hasan Abdullah.
Di hadapan ratusan jamaah, Katib Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DIY ini mengingatkan akan pahala bagi orang meninggal yang mengalir melalui tiga pintu amal.
"Pertama, shadaqah jariyah atau sedekah yang bermanfaat untuk kemaslahatan orang banyak," ujarnya.
KH Hasan Abdullah kemudian menjelaskan bahwa sedekah jariyah dapat diwujudkan melalui membangun masjid, mushalla, jalan, jembatan dan sebagainya.
"Kedua, ilmu yang manfaat dan ketiga anak shalih yang mendoakan orang tua,” ungkapnya.
Dalam pandangannya, hanya tiga hal ini yang akan terus mengalir kepada orang yang telah meninggal dunia. Oleh sebab itu, sebaiknya berinmvestasi dengan tiga hal tersebut, lanjutnya.
"Semoga ananda yang hendak dimondokkan betah, manfaat untuk diri, keluarga, dan masyarakat," pungkas KH Hasan disambut amin jamaah.

Sementara Kiai Umaruddin mengaku cukup berat berpisah dengan kedua anaknya. "Tapi ini demi kebaikan masa depan mereka, semoga senantiasa diberi kesehatan, keselamatan, kemudahan dan kesuksesan teriring doa agar mendapat ilmu yang manfaat dan hidupnya berkah," katanya.
Kedua putra Kiai Umaruddin yang akan dipondokkan adalah Rafa ke pesantren di daerah Jombang dan Rafi di Pesantren Ali Maksum Krapyak Yogyakarta.
Acara pamit mondok ini juga merupakan pembukaan rutinan Yasinan-Tahlilan Jumat Wage Pedukuhan Ngoto Desa Bangunharjo Bantul. (Bramma Aji Putra/Ibnu Nawawi)