Daerah

Keragaman Nilai Plus Indonesia

Rabu, 30 Oktober 2013 | 18:48 WIB

Malang, NU Online
Keragaman agama, suku, bahasa, dan budaya menunjukkan bahwa Indonesia yang berasaskan Pancasila adalah bangsa yang besar. Keragaman adalah nilai plus Indonesiaa yang harus dijaga.
<>
Guru Besar Sosiologi Agama Prof. Dr. H. Muhammad Baharun, SH, Ma menguraikan, Pancasila sebagai Ideologi Negara memang bukan menjadikan Indonesia sebagai Negara Agama, namun didalamnya ada roh keagamaan.

“Dalam tubuh Pancasila juga mengajarkan kita untuk menjaga baik hubungan dengan manusia (hablum minannas) dalam bedah buku dan dialog antar agama di Aula Fakultas Humaniora, UIN Maliki Malang, Rabu (30/10).

Rektor Universitas Nasional PASIM ini juga mencontohkan apa yang sudah dilakukan Rasulullah dalam membangun masyarakat madani di Kota Madinah.

“Di Kota Madinah, bukan hanya didominasi orang Muslim saja namun juga Yahudi, Kristen, dan Paganism, namun tetap rukun karena sudah jelas lakum diinukum wa liyadin,” ujar penulis buku “Implementasi Nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa Pancasila Guna Menanggulangi Kekerasan.”

Seirama dengan apa yang paparkan Prof Baharun, Drs. Ida Bagus Made Putra (Hindu), Wense Anton Triyono (Kong Hu Cu), Johanes Harjono (Kristen), dan Dr. Faisol Fatawi, M. Ag (Ketua Lakpesdam NU Malang) menyampaikan, warga Indonesia yang beragam harus menempatkan diri untuk saling menghormati, tapi bukan berarti mencampur adukkan.

Perwakilan dari Kong Hu cu, Wense Anton Triyono bahkan menambahkan, “Sikap menghargai keberagaman itu harus tetap di lestarikan oleh generasi bangsa seperti yang sudah di contohkan oleh guru bangsa Abdurrahman Wahid (Gus Dur) untuk kesatuan Indoonesia,” katanya. (Diana Manzila/Abdullah Alawi)


Terkait