Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar mengungkapkan bahwa NU memang organisasi yang memiliki karakteristik khusus dan berbeda dengan organisasi kemasyarakatan lainnya yang ada. Perbedaan ini di antaranya terkait dengan prinsip dan wawasan dalam berbangsa dan bernegara.
Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad, Malang ini, Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang wajib dipertahankan. Sehingga NU senantiasa berjuang menjaga keutuhan negara dari rongrongan organisasi yang ingin Indonesia bubar.
“Mereka berusaha membubarkan negara RI diganti dengan bentuk negara baru versi mereka. Banyak organisasi di luar NU menyatakan Pancasila itu bertentangan dengan Islam. NU berkeyakinan Pancasila benar,” tegasnya pada Acara Akhirussanah Pondok Pesantren Tahaffudhul Qur'an Miftahul Jannah, Sekampung, Lampung Timur, Selasa (9/4).
Sementara banyak organisasi yang ingin menjadikan Indonesia sebagai negara Islam (Darul Islam), NU tetap kukuh dengan perjuangan mewujudkan Indonesia sebagai negara penuh keselamatan (Darussalam). Sehingga NU berprinsip bela negara hukumnya wajib.
Berbagai upaya dilakukan oleh kelompok yang ingin mendirikan Khilafah Islamiyah di NKRI. Mereka bergerak memanfaatkan momentum Pileg dan Pilpres dengan memobilisasi masa yang mengancam dan membahayakan keutuhan bangsa.
“Kita wajib mencegahnya. Karena kita diajarkan untuk cinta tanah air dan itu bagian dari iman,” tambahnya.
Hal senada juga disampaikan Kapolres Lampung Timur AKBP Taufan Dirgantoro yang mengajak seluruh warga masyarakat Lampung Timur untuk lebih berhati-hati dengan paham-paham baru yang membahayakan diri maupun keluarga.
Ia juga mengajak masyarakat untuk menyukseskan Pemilu 2019 dengan aman, damai, dan sejuk.
"Jangan sampai gara-gara beda pilihan, kita jadi bermusuhan dengan teman, keluarga, dan tetangga. Maka dari itu gunakan hak pilih kita sesuai dengan hati nurani kita, karena itu sangat menentukan masa depan bangsa untuk lima tahun kedepan," ajaknya.
Hadir dalam acara tersebut, Kepala Kemenag Lampung Timur, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Timur, Camat Sekampung, pengurus dan ribuan warga NU Kabupaten Lampung Timur. (Sarif BJ/Muhammad Faizin)