Daerah

Khittah Tak Kekang Pengurus NU Berpolitik

Senin, 18 Maret 2019 | 14:45 WIB

Jember, NU Online
Ketua PCNU Jember, Jawa Timur,  KH Abdullah Syamsul Arifin menegaskan pentingnya pengurus NU untuk memberikan arahan yang benar terhadap warga NU terkait  pilihan politik dalam Pemilu mendatang. Sebab, jika tidak diarahkan, dikhawatirkan suara yang diberikan warga NU tidak tepat guna, malah kontra produktif dengan perjuangan NU.

“Perlu diarahkan, kepada siapa atau partai apa suara warga NU mesti diberikan,” ujarnya saat memberikan pengarahan dalam acara Turba PCNU Jember Zona 3 di Kantor MWCNU Kaliwates, Jember, Jawa Timur, Sabtu (18/3).

Gus Aab, sapaan akrabnya, mengakui bahwa istilah  khittah NU sering kali dijadikan senjata oleh orang ‘luar’  untuk membatasi gerak politik fungsionaris dan pengurus NU. Mereka berteriak-teriak bahwa kemurnian khittah NU harus dijaga, sehingga siapapun pengurus NU tidak boleh ikut-ikut dalam politik. Bahkan mereka kerap kali menuding NU telah  dijual jika terdapat pengurus NU yang berpolitik.

“Apanya yang dijual. Selama apa yang dilakukan pengurus untuk kepentingan NU secara kelembagaan, bukan untuk kepentingan pribadi, tidak ada yang salah,” lanjutnya.

Menurut Gus Aab, mereka yang melarang-larang pengurus NU berpolitik dengan alasan khittah NU, biasanya ingin memanfaatkan warga NU untuk kepentingan politiknya. Mereka menarik warga NU kesana-kemari demi  tujuan politik.  Jika berhasil, katanya, mereka merasa tidak perlu bertanggung jawab kepada NU, karena dianggap tidak ikut-ikut dan  tidak terlibat dalam proses politik itu.

“Kita harus paham bahwa khittah NU bukan untuk membatasi gerak langkah pengurus NU dalam berpolitik,”  pungkasnya. (Aryudi AR)


Terkait