Daerah

Khotmil Qur’an Hiasi Peringatan Harlah ke-24 IMAN STAN

Senin, 11 Mei 2015 | 21:01 WIB

Bintaro, NU Online
Pada Sabtu, 9 Mei 2015 tepat 24 tahun sudah sebuah organisasi mahasiswa Islam berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah berdiri di Kampus Ali Wardhana. Memperingati hari jadinya yang ke-24, Sabtu malam (9/5) Ikatan Mahasiswa Nahdliyyin (IMAN) STAN menggelar acara Khotmil Qur’an. 
<>
Acara ini merupakan acara tasyakuran dalam rangka memperingati Harlah IMAN STAN yang ke-24 sekaligus bertajuk doa bersama menjelang UTS semester genap yang akan dilaksanakan mulai Senin (11/5).

Acara yang berlangsung di Masjid Al-Barkah ini dibuka dengan lantunan Sholawat dari grup Hadroh andalan IMAN, Badrut Tamam, yang mengumandangkan 3 buah lagu. Sebagaimana lazimnya organisasi bercorak NU, acara semalam juga diisi dengan pembacaan tahlil yang dipimpin oleh Ustad Faris. Acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Rahman.

Selain sebagai media doa bersama, dalam acara ini juga diisi materi ceramah yang disampaikan oleh ustadz Dawud Arif Khan. Namun ada yang berbeda kali ini, ceramahnya tidak seputar materi keagamaan melainkan lebih berupa sharing mengenai sejarah berdirinya  IMAN sejak tahun 1991 hingga sekarang. 

Diawal ceritanya, Bapak asli Jombang ini bercerita tentang awal mula berdirinya IMAN. “Dulunya itu IMAN terbentuk dari para mahasiswa yang rutin mengadakan pembacaan Yasin dan tahlil serta pengajian,” ungkapnya. 

Dawud juga bercerita bahwa organisasi ini dulunya akan dinamai IMANU STAN (Ikatan Mahasiswa Nahdlatul Ulama STAN), hingga terpilihlah nama IMAN STAN (Ikatan Mahasiswa Nahdliyin STAN) karena dinilai lebih eksis yang akhirnya tetap dipakai sampai saat ini. Ia juga berpesan  kepada para santri IMAN yang akan menghadapi UTS agar terus berikhtiar semaksimal mungkin dan senantiasa bermunajat kepada Allah SWT. 

“Anak IMAN itu sering dapat rangking 1 di setiap spesialisasi karena senang berdoa dan bersholawat,” tandasnya sambil tersenyum. Tak pelak hal tersebut menjadi penambah semangat para anggota IMAN untuk berprestasi sebaik mungkin.

Di usianya yang beranjak dewasa, IMAN diharapkan bisa terus istiqomah dalam melestarikan tradisi Aswaja An-Nahdliyyah melalui pengajian kitab kuning dan kegiatan maulidnya. IMAN juga sekaligus menjadi salah satu wadah pembinaan mahasiswa NU yang kuat, terutama di lingkungan Kampus STAN. 

Usai memberikan ceramah, Dawud pun didaulat untuk memimpin doa Khotmil Qur’an.  “Pembagian jatah juz-nya sudah dilakukan sejak Sabtu pagi, teman-teman dipersilakan membaca seluang waktunya. Acara semalam dikhususkan untuk pembacaan doa khatamannya saja,” terang Meyrizki saat diwawancarai perihal acara tersebut. 

“Khataman ini juga sudah jadi tradisinya IMAN sejak jaman angkatan terdahulu tiap kali mau ujian. Jadi ya sebisa mungkin dilestarikan,” tandasnya. 

Acara yang juga dihadiri oleh alumni IMAN ini ditutup dengan makan dan foto bersama. (in’am/mukafi niam)


Terkait