Ilustrasi (Ist.)
Subang, NU Online
Pemilu tahun 1971 merupakan pemilu pertama era orde baru yang diikuti 10 partai politik yaitu Sekber Golkar, Partai NU, Parmusi, PNI, PSII, Parkindo, Katolik, Perti, IPKI, dan Murba. Semua kontestan Pemilu tersebut mempunyai basis masa di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Subang.
M. Djamaludin, pria kelahiran Subang 25 Juni 1954 menjadi salah satu pelaku sejarah yang menyaksikan pemilu 1971 di TPS VI Desa Karanganyar, Kecamatan Subang, Jawa Barat.
Pada waktu itu ia diberi kuasa oleh Pengurus Cabang Partai NU Subang untuk menyaksikan penghitungan suara di TPS tersebut, sebagaimana surat kuasa tersebut ia tunjukan di Kantor PCNU Subang, Rabu (3/4).
"Saat itu umur saya sekitar 18 tahun dan masih kelas 5 PGA, kalau sekarang kelas 2 SMA," ungkap Kang Djamal, sapaan akrabnya.
Diceritakannya, untuk mendulang suara Partai NU Subang dibutuhkan perjuangan ekstra, sebab yang masih diingatnya sampai hari ini adalah adanya intervensi dari pihak lain. Setidaknya hal itu dirasakan dalam pemasangan APK (Alat Peraga Kampanye) Partai NU.
"Makanya kita pasang atribut NU di malam hari, itu pun pagi-pagi udah hilang lagi, tapi pas kampanye akbar dihadiri oleh KH Fuad Hasyim Buntet," ujarnya
Namun demikian, tambah dia, perjuangannya bersama para aktifis partai NU Subang pada waktu itu tidak sia-sia. Pada Pemilu 1971 Partai NU berhasil memperoleh 3 kursi untuk kursi DPRD Kabupaten Subang.
"Untuk jumlah kursi 9 partai lainnya saya tidak begitu ingat sebab pada waktu saya masih remaja jadi tidak begitu memperhatikan," katanya
Satu tahun berikutnya, tepatnya pada tahun 1972, secara administrasi Kang Djamal resmi menjadi warga NU dengan diterimanya Kartu Anggota Partai NU yang diterbitkan oleh Pengurus Wilayah PNU Provinsi Jawa Barat yang saat itu dipimpin oleh KH Mustamid Abbas dan H Abdul Muiz Ali, masing-masing sebagai rais dan ketua.
Tahun-tahun berikutnya, Kang Jamal lebih banyak aktif di Banser bahkan pernah sampai tingkat nasional dan saat ini ia masih aktif sebagai wakil ketua PCNU Kabupaten Subang. (Aiz Luthfi/Muhammad Faizin)
Pemilu tahun 1971 merupakan pemilu pertama era orde baru yang diikuti 10 partai politik yaitu Sekber Golkar, Partai NU, Parmusi, PNI, PSII, Parkindo, Katolik, Perti, IPKI, dan Murba. Semua kontestan Pemilu tersebut mempunyai basis masa di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Subang.
M. Djamaludin, pria kelahiran Subang 25 Juni 1954 menjadi salah satu pelaku sejarah yang menyaksikan pemilu 1971 di TPS VI Desa Karanganyar, Kecamatan Subang, Jawa Barat.
Pada waktu itu ia diberi kuasa oleh Pengurus Cabang Partai NU Subang untuk menyaksikan penghitungan suara di TPS tersebut, sebagaimana surat kuasa tersebut ia tunjukan di Kantor PCNU Subang, Rabu (3/4).
"Saat itu umur saya sekitar 18 tahun dan masih kelas 5 PGA, kalau sekarang kelas 2 SMA," ungkap Kang Djamal, sapaan akrabnya.
Diceritakannya, untuk mendulang suara Partai NU Subang dibutuhkan perjuangan ekstra, sebab yang masih diingatnya sampai hari ini adalah adanya intervensi dari pihak lain. Setidaknya hal itu dirasakan dalam pemasangan APK (Alat Peraga Kampanye) Partai NU.
"Makanya kita pasang atribut NU di malam hari, itu pun pagi-pagi udah hilang lagi, tapi pas kampanye akbar dihadiri oleh KH Fuad Hasyim Buntet," ujarnya
Namun demikian, tambah dia, perjuangannya bersama para aktifis partai NU Subang pada waktu itu tidak sia-sia. Pada Pemilu 1971 Partai NU berhasil memperoleh 3 kursi untuk kursi DPRD Kabupaten Subang.
"Untuk jumlah kursi 9 partai lainnya saya tidak begitu ingat sebab pada waktu saya masih remaja jadi tidak begitu memperhatikan," katanya
Satu tahun berikutnya, tepatnya pada tahun 1972, secara administrasi Kang Djamal resmi menjadi warga NU dengan diterimanya Kartu Anggota Partai NU yang diterbitkan oleh Pengurus Wilayah PNU Provinsi Jawa Barat yang saat itu dipimpin oleh KH Mustamid Abbas dan H Abdul Muiz Ali, masing-masing sebagai rais dan ketua.
Tahun-tahun berikutnya, Kang Jamal lebih banyak aktif di Banser bahkan pernah sampai tingkat nasional dan saat ini ia masih aktif sebagai wakil ketua PCNU Kabupaten Subang. (Aiz Luthfi/Muhammad Faizin)
