Kuatkan Pemahaman Aswaja, 250 Mahasiswa Baru UIM Wajib Ikuti Pesantren Arbain
Sabtu, 23 Desember 2017 | 05:02 WIB
Rektor Universitas Islam Makassar diwakili Wakil Rektor II Saripuddin Muddin membuka secara resmi program Pesantren Arbain Mahasiswa UIM di Masjid Ash-Shahabah UIM, Jumat (22/12).
Pesantren Arbain ini diikuti 250 mahasiswa Universitas Islam Makassar. Mereka mengikuti program Pesantren Arbain angkatan I yang dilaksanakan pada 22-30 Desember 2017.
Direktur Pengelola Pesantren Mahasiswa "Arbain" Maskur Yusuf dalam laporannya mengatakan, konsep Arbain ini merupakan salah satu teroboson baru, di mana Arbain ini bermakna proses penciptaan manusia dalam rahim ibu berupa nuthfah 40 hari, alaqah 40 hari, dan mudhgah 40 hari kemudian ditiupkan roh.
"Nabi Muhammad SAW diangkat sebagai Rasul pada usia 40 tahun dan Nabi menyunahkan Shalat Arbain di Madinah, namun Pesantren Arbain ini dilaksanakan selama 40 waktu shalat."
Di sisi lain seluruh mahasiswa akan mendapatkan materi Aswaja yang meliputi aqidah, fiqh, dan tasawuf, juga ditambah keterampilan penguasaan bahasa asing (Arab dan Inggris), ujarnya.
Saripuddin Muddin mengatakan, program ini merupakan kegiatan wajib untuk diikuti oleh seluruh mahasiswa baru UIM sebagai wujud dari implementasi UIM sebagai kampus Qur'ani.
Mahasiswa diharapkan mampu meningkatkan mutu luarannya khususnya pada ilmu Al-Quran dan karakter Ahlusunnah wal Jamaah An-Nahdliyyah, tutupnya.
Tampak hadir Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Musdalifah Mahmud, Dekan Fakultas Agama Islam Ruslan, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Andi Rivai Pakki, Pimpinan Fakultas-Pascasarjana, Para Kabag, dan 40 orang pendamping masing dosen, karyawan dan mahasiswa. (Andy Muhammad Idris/Alhafiz K)