Pangandaran, NU Online
Lembaga Takmir Masjid (LTM) PWNU Jawa Barat mengadakan pelatihan penggerak masjid se-Pangandaran di Masjid Al-Hidayah Desa Sidamulyo, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Sabtu (12/5).
Pelatihan ini diikuti oleh 50 peserta yang berasal dari Majelis Musyawarah Cabang (MWC NU) setempat. Pada kegiatan tersebut hadir pengurus LTM PBNU, Ketua PWNU Jawa Barat Dindin Ibrahim Mulyana, Pengurus NU Kabupaten Pangandaran, dan Kapolres Ciamis.
Ketua NU Jawa Barat Dindin Ibrahim Mulyana mengatakan tentang pentingnya penyelenggaraan muharrik masjid. Menurutnya, masjid merupakan tempat umat dalam mencari perlindungan, oleh karena itu sudah selayaknya umat mendapatkan pelayanan dari masjid.
"Maka untuk menggerakkan itu semua dibutuhkan muharrik masjid yang kuat dan solid. Mudah-mudahan dari pelatihan muharrik masjid lahir para muharrik yang dibutuhkan masjid," kata Dindin.
Pada kesempatan itu, Dindin meminta peserta agar selalu menjaga keamanan dengan menjauhkan berita-berita provokatif dan hoaks, serta tidak menjadikan masjid sebagai tempat konsolidasi politik-praktis.
"Saya berharap muharrik masjid ikut berperan aktif dalam mewujudkan Indonesia yang aman, tentram dan makmur, menjauhkan masjid dari hoaks dan ujaran kebencian, serta kampanye politik praktis," jelasnya.
Menanggapi aksi positif dari LTMNU Jawa Barat, Kapolres Ciamis Bismo Teguh Prakoso mengaku senang dan mendukung agar masjid tidak dipakai untuk kampanye politik praktis.
Bahkan, pihaknya menginstruksikan seluruh Polsek dan Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) agar bersama-sama dengan LTMNU memfungsikan masjid untuk pelayanan umat.
"Saya instruksikan Polsek dan jajarannya untuk bekerja sama (dengan LTM), terutama aksi Bersih-Bersih Masjid Berkah serentak di Indonesia pada Ahad tanggal 13 Mei 2018," katanya. (Husni Sahal/Muiz)