Daerah

LTMNU Jombang Tingkatkan Komunikasi dengan Gerakan Shalat Ghaib

Senin, 1 April 2019 | 05:00 WIB

LTMNU Jombang Tingkatkan Komunikasi dengan Gerakan Shalat Ghaib

Gerakan shalat ghaib PC LTMNU Jombang di Masjid dr Moeldoko.

Jombang, NU Online
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Jombang, Jawa Timur menggerakkan warga dalam program gerakan shalat ghaib untuk warga yang meninggal.

Gerakan ini mulai disosialisasikan bekerja sama dengan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), juga takmir masjid di Jombang. Terbaru, menggandeng MWCNU dan Takmir Masjid dr Moeldoko, Kecamatan Perak, Ahad (31/3).

"Di antara tujuan kegiatan ini untuk komunikasi antar takmir masjid di Kecamatan Perak. Apabila ada nahdliyin yang meninggal, maka kita akan shalat ghaibkan bersama," kata Ketua PC LTMNU Jombang, Moh Makmun.

Dosen di Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Peterongan, Jombang ini menambahkan, dalam gerakan shalat ghaib, dirinya menghendaki adanya komunikasi yang simpel antara warga, takmir masjid dan jajaran LTMNU. Sehingga, kata dia, setiap kali ada warga yang wafat dapat dikomunikasikan dengan cepat, dan bisa segera memberikan pelayanan shalat ghaib untuk warga yang meninggal tersebut.

Pola komunikasi ini menurutnya sudah terwadahi melalui grup WhatsApp (WA) yang bisa kapan saja anggota grup bisa melaporkan saat ada warga yang wafat. Sejumlah takmir juga telah terkoneksi dalam gerakan shalat ghaib ini. “Mereka siap menyukseskan program layanan shalat ghaib,” ujarnya. 

“Gerakan ini diwadahi dalam grup WA, sehingga yang meninggal bisa dilaporkan ke grup, dan akan dishalati di masjid se-Kabupaten Jombang," jelasnya.

Sementara itu secara konsep, layanan shalat ghaib dilakukan pada sebelum dan atau sesudah shalat Jumat. Sebelumnya, takmir masjid biasanya menginformasikan kepada imam shalat Jumat bahwa ada permintaan untuk menyolati warga yang meninggal atas nama seseorang.

"Namun demikian, pelaksanaan shalat ghaib itu disesuaikan dengan keputusan Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Jombang. Bahwa yang paling utama shalat ghaib dilaksanakan dengan tidak memisahkan shalat dan zikir shalat Jumat, yaitu bisa dilaksanakan sebelum dan atau sesudah shalat dan zikir shalat Jumat," ucapnya.

Pada sosialisasi gerakan shalat ghaib ini dilangsungkan juga pelatihan tentang manajemen kegiatan dan keuangan masjid yang diisi oleh Ustadz Sholeh Hasan, takmir masjid Polda Jatim. Materi panduan menjadi imam dan khatib ideal dipandu Ustadz Taufiq. (Syamsul Arifin/Ibnu Nawawi)


Terkait