Tegal, NU Online

Sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama, keberadaan dan kebersamaan Gerakan Pemuda Ansor terus diuji, apalagi memasuki tahun politik. Karenanya, sangat penting meningkatkan kesadaran berorganisasi bagi seluruh kader.

Hal tersebut diingatkan Ustadz Sahroni dari Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Kramat, Tegal, Jawa Tengah. "NU dan badan otonom perlu terus berbenah untuk menguatkan jamiyah NU. Maka apa yang diinstruksikan organisasi harus diikuti," katanya, Ahad (31/3).

Penegasan disampaikan pada Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) di MDA Al- Islah, Desa Maribaya, Kecamatan Kramat.

Ketua Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kramat H Miftahudin, mengatakan PKD merupakan wahana mencetak dan mendidik calon pemimpin. Peserta dikader jadi pemimpin. "Usai dikader harus menurut perintah pimpinan. Satu komando dan satu instruksi," tegasnya.

Miftah yang juga anggota DPRD Kabupaten Tegal itu mengingatkan, bagaimana tanggung jawab dan tugas berat kader Ansor. "Bagaimana generasi kita IPNU bisa meneruskan estafet kepemimpinan Ansor," ungkapnya.

Kepala Desa Maribaya Andi Wijaya dalam kesempatan itu berharap, Ansor bisa menjadi contoh dan suri tauladan. "Berikan citra positif di masyarakat. Kami pemerintah desa siap mendukung kegiatan Ansor di Desa Maribaya," ujarnya.

PKD yang mengusung tema Perkokoh Jati Diri Kader Penggerak yang Militan sebagai Benteng Ahlussunah wal Jamaah dalam Wadah NKRI ini diikuti puluhan peserta. Mereka terdiri dari 46 utusan pimpinan Ranting Ansor se-Kecamatan Kramat dan 10 peserta utusan Pimpinan Anak Cabang GP Ansor Kecamatan Dukuhwaru.

Hadir dalam kesempatan itu Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Tengah, Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Tegal, Pengurus MWCNU Kecamatan Kramat dan instruktur PKD PC GP Ansor Kabupaten Tegal. (Nurkhasan/Ibnu Nawawi)