Daerah

Merasa Dizalimi, Aktivis PMII Jember Laporkan Satpol PP

Sabtu, 16 Agustus 2014 | 03:48 WIB

Jember, NU Online
Pembongkaran  tenda kemah aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di depan kantor Pemkab Jember, Jawa Timur, yang disertai kekerasan oleh aparat Satpol PP, Rabu lalu berbuntut panjang.
<>
Jumat (15/8), sejumlah aktivis Pengurus Cabang PMII Jember melaporkan Satpol PP ke Mapolres Jember. Menurut salah seorang pengurus PMII, Adil Satria Putra, pihaknya melaporkan Satpol PP karena telah memukuli sejumlah aktivis PMII  yang menolak pembongakran tenda itu.

“Kami harus melaporkan ini agar tidak tidak terjadi lagi kekerasan lagi kepada siapapun ingin menyampaikan aspirasi. Apalagi yang kami lakukan adalah aksi damai. Hanya menggelar tenda,” ujarnaya.

Seperti diketahui, Rabu lalu sejumlah PMII menggelar tenda kemah di depan kantor Pemkab Jember. Mereka mendesak Bupati Djalal segera mengesahkan rancangan peraturan daerah mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

Mereka bertekad akan berkemah di situ sampai Djalal menemui mereka dan menyetujui pengesahan RTRW dimaksud. Tapi menjelang sore sebanyak 30 Satpol PP dibantu 50 aparat polisi membongkar paksa tenda tersebut, sehingga terjadi bentrokan.

Sejumlah aktivis mengalami luka, di antaranya adalah Malikul Lubby, Tri Handoko, dan Verio Prestiawan. Mereka mengalami luka lebam di wajah, leher, dan kaki, dan sudah menjalani visum untuk kelengkapan laporan.

Adil menambahkan, sikap Buapti Djalal yang tidak mau mengesahkan RTRW adalah cermin pejabat yang tidak berpihak kepada rakyat. “Coba bayangkan draf RTRW itu diajukan oleh eksekutif, namun setelah dibahas di DPRD, malah ditolak,  karena di draf itu opsi penambangan dihapus oleh DPRD,” ucapnya. (Aryudi A. Razaq/Mahbib)


Terkait