Tasikmalaya, NU Online
Media sosial, selain bermanfaat, tapi kerap juga memicu masalah. Hal itu karena ketidakdewasaan dalam menggunakannya. Seperti yang dialami Ikhwan Noer Jaman, warga Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya.
Akibat postingannya di media sosial Facebook, ia harus berurusan dengan Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Tasikmalaya. Ikhwan memposting status di Facebook dengan nada menantang berkehali. Meski, tak lama kemudian postingan tersebut dihapus, tapi status itu sudah discreenshot pengurus GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya. Ia pun menyatakan permohonan maaf secara terbuka di status Facebooknya.
Pengurus Pimpinan Anak Cabang GP Ansor Kecamatan Salawu menyambangi rumah Ikhwan. Selain silaturahmi, mereka juga memiminta Ikhwan hadir di kantor PCNU Kabupaten Tasikmalaya untuk menyampaikan tabayun dan permohonan maafnya secara langsung.
Merasa apa yang dilakukannya salah, dengan didampingi Pengurus PAC GP Ansor Kecamatan Salawu, Ikhwan akhirnya datang ke Kantor PCNU Kabupaten Tasikmalaya. Kedatangan Ikhwan pun disambut pengurus PC GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya.
Setelah menyampaikan permohonan maaf, Ikhwan secara terang-terangan tertarik masuk ke GP Ansor. Ketertarikan itu, kata Ikhwan, muncul setelah ia berkomunikasi langsung dengan pengurus PAC GP Ansor Kecamatan Salawu yang ramah dan bersahabat.
"Saya akui apa yang saya lakukan salah. Dan saya memohon maaf atas kesalahan saya. Justru sekarang saya tertarik masuk ke GP Ansor. Terserah mau diterima atau tidak. Tapi keinginan itu muncul dari hati nurani saya. Saya tertarik karena silaturahmi Ansor yang begitu ramah datang ke rumah saya," kata Ikhwan, Sabtu (8/4) malam.
Sementara itu, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya Asep Muslim mengingatkan agar lebih dewasa dalam menggunakan media sosial. Pasalnya, kata Asep, media sosial adalah ruang publik. Dan segala sesuatu diposting di media sosial harus bisa dipertanggungjawabkan.
"Karena ada ruang di UU ITE yang mengatur itu. Kami sendiri dari GP Ansor, karena yang bersangkutan sudah meminta maaf, ya kita maafkan. Semoga ini jadi pelajaran bagi kita semua agar lebih dewasa menggunakan media sosial," kata Asep. (Nurjani/Abdullah Alawi)