Jember, NU Online
Napak Tilas untuk mengenang sejarah perjuangan Kiai As’ad Syamsul Arifin dalam mengusir penjajah di Dusun Curah Damar, Desa Garahan, Kecamatan Silo, Jember, Jawa Timur, dimulai Selasa (14/11). Lebih dari 10.000 orang ambil bagian dalam napak tilas kali ini. Dengan mengambil start di halaman Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, Sumberwringin, Kecamatan Sukowono, Jember, mereka berjalan kaki menuju arah selatan melewati jalan yang pernah dilalui Kiai As’ad saat berjuang mengusir penjajah.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf yang didapuk melepas napak tilas. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan bahwa Kiai As’ad merupakan sosok ulama sekaligus pejuang yang selama hidupnya telah mendarmabaktikan tenaga dan pikirannya untuk bangsa dan negara tercinta, Indonesia.
Namun yang terpenting dari momentum napak tilas tersebut, katanya, adalah harapan munculnya semangat yang tinggi dari masyarakat untuk meneladani kegigihan Kiai As’ad dalam berjuang untuk membebaskan Indonesia dari cengkeraman penjajah. “Semangat itulah yang harus kita teladani saat ini. Semangat untuk berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara,” ucapnya.
Dalam pelepasan tersebut, hadir antara lain Wakil Bupati Jember, KH Abdul Muqit Arief, Rais Syuriyah PCNU Jember, KH Muhyiddin Abdusshomad, pejabat Kemensos RI dan sejumlah ulama.
Sejurus kemudian, Gus Ipul –sapaan akrabnya— melepas peserta napak tilas tersebut. Dengan memekik Allahu Akbar, mereka pun memulai perjalanan sejauh 45 kilometer dengan durasi waktu 2 hari tersebut. Napak tilas itu dipimpin langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Asembagus, Situbondo, Kiai Azaim Ibrahimy yang tak lain adalah cucu Kiai As’ad. Dengan menggunakan tongkat, Kiai Azaim pun melangkahkan kakinya didampingi sejumlah tokoh masyarakat dan alumni pesantren yang diasuhnya serta peserta napak tilas di belakangnya.
Mereka akan singgah di beberapa titik yang sudah disiapkan hingga keesokan harinya sampai di Dusun Curah Damar. Yang menarik, di salah satu titik itu peserta napak tilas juga disambut umat nonmuslim. (aryudi a. razaq/abdullah alawi)