Daerah

'Ngalap' Berkah, Jangan Hilang dari Generasi Muda NU

Kamis, 4 April 2019 | 13:30 WIB

Pamekasan, NU Online
Ngalap berkah dengan --salah satunya-- ziarah kubur merupakan tradisi NU yang perlu terus dijaga kelestariannya.  Sebab bukan tidak mungkin, ngalap berkah bakal tergerus, bahkan hilang dari budaya generasi muda NU di tengah pergaulan yang semakin  mendunia.

Demikian diungkapkan  Ketua PAC IPNU Galis, Kabupaten Pamekasan, Madura, Badrut Tamam kepada NU Online saat memimpin  ziarah ke makam para kiai dan pendiri NU di wilayah Galis, Rabu (3/4).

Menurut Badrut, kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pelajaran sejarah bagi kader IPNU, khususnya yang berada di daerah Galis. Sehingga, bisa melanjutkan perjuangan para tokoh sebelumnya, dan pada saat yang sama tradisi NU tersebut tetap terjaga.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan kita terhadap perjuangan para tokoh NU Galis. Karena dengan ingat akan kesetiaan mereka, yaitu NU sampai mati, kita sebagai kader juga akan meneladani perjuangan beliau-beliau," tegas Badrut.

Sementara itu, Sekretaris IPNU Galis, Zaini menuturkan, ziarah ke makam  para tokoh  harus  selalu ditradisikan, khususnya di kalangan generasi muda. Dengan membudayakan tradisi tersebut, diharapkan generasi  muda NU tetap kokoh berpegang teguh pada amaliah NU, sehingga tidak tergerus oleh erosi budaya global. Lebih dari  itu, ziarah kubur juga untuk memotivasi semangat yang masih hidup agar terus berjuang seperti mereka.

“Kita punya semangat berjuang di NU karena jasa mereka. Jadi seyogyanya bagi kita untuk mengingat asal usul kita dan ziarah ini merupakan bentuk tradisi yang sudah biasa dijalankan oleh orang-orang NU,” tukasnya.

Dalam ngalap berkah tersebut, sebanyak  20 pengurus IPNU mengunjungi beberapa astah tokoh NU Kecamatan Galis, yaitu  KH. Fadhali Siraj, KH. Mannan Fadhali, KH. Husni Abdul Bari, KH. Ahmad Rasyad, KH. Syafiinnur, dan KH. Ma’syum Bahrawi. Di makam para kiai NU itu, mereka menggelar tahlilan dan doa bersama. (Hairul Anam/Aryudi AR)


Terkait