Daerah

NU Banyuanyar Gotong Royong Bangun Jembatan

Rabu, 7 Mei 2014 | 10:01 WIB

Probolinggo, NU Online
Kondisi jembatan yang menghubungkan jalan raya dan Kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Banyuanyar, Probolinggo sudah hampir tenggelam dan sejajar dengan bantaran sungai. Karenanya, sejak Ahad (4/5) warga bersama-sama mencoba memperbaiki jembatan yang berusia lebih dari 15 tahun lalu.
<>
Gotong royong ini melibatkan semua pengurus NU dan masyarakat mulai dari tingkat MWCNU hingga ranting baik lembaga, lajnah maupun badan otonom.

“Jembatan ini umurnya lebih tua dari Kantor MWCNU Banyuanyar. Sebab jembatan ini sudah ada sebelum kantor ini dibangun. Selisihnya sekitar 3 tahun. Wajar jika kondisinya sudah sangat memprihatinkan dan perlu diperbaiki,” kata Ketua MWCNU Banyuanyar Toha, Rabu (7/5).

Membangun jembatan ini, ujar Toha, bukan perkara mudah. Sebab dibutuhkan dana cukup besar agar mampu menciptakan kualitas bangunan yang kokoh dan kuat sehingga bisa bertahan lama dan terus memberikan manfaat.

Semangat gotong royong para pengurus NU dan masyarakat di Banyuanyar sudah tidak bisa diragukan lagi. Semua ini bisa dilihat dari antusias masyarakat yang datang untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan jembatan ini.

“Alhamdulillah masyarakat bisa berperan aktif dalam pembangunan jembatan ini. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat masih memegang teguh nilai-nilai budaya gotong royong, warisan nenek moyang bangsa Indonesia,” pungkas Toha, membuka penerimaan bantuan dana dan material jembatan. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)


Terkait