Depok, NU Online
Kawasan Depok, Jawa Barat dikenal kental dan meriah dalam peringatan hari besar Islam. Bahkan, dalam identitas warga Depok yang menjadi bagian dari Ormas Islam semakin mempertegas diri dalam religiusitas.
Hal tersebut seperti yang ditunjukkan pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Cipayung yang mengadakan acara peluncuran seribu bendera dan stiker NU. Salah satu tujuannya adalah guna membangkitkan kembali semangat berjamiyah dalam NU.
"Di tengah polemik terkait bendera yang sempat meresahkan masyarakat, kita ingin mempertegas status identitas diri. Kita ingin membangkitkan kembali ghirah nahdliyin untuk ber-NU secara kaffah,"kata Ketua MWC NU Kecamatan Cipayung KH Ahmad Furqon, Ahad (2/12). Hal tersebut disampaikan seusai acara peringatan maulid Nabi Muhammad SAW dan lailatul ijtima di masjid Al-Ittihad, Pondok Terong, Cipayung.
Menurutnya, seribu bendera dan stiker tersebut akan dipasang di rumah warga NU di Kecamatan Cipayung. Kegiatan lainnya juga akan terus dilaksanakan.
"Dengan penyebaran seribu bendera dan stiker NU tersebut sebagai bagian dari mengenalkan pada masyarakat. Tentunya, dalam menjalankan program juga bekerja sama sama dengan pemerintah setempat atau Kecamatan Cipayung," ujar Pengasuh Pesantren Ar-Rahmaniyah ini.
Maulidurrasul dan lailatul ijtima gabungan menjadi salah satu prioritas program MWCNU Cipayung beserta Pengurus Ranting se-Kecamatan Cipayung. “Salah satu tujuan kegiatan ini untuk mendekatkan NU secara jamiyah kepada masyarakat yang notebene adalah NU secara kultural,” jelasnya.
Selain itu agar masyarakat dan nahdliyin lebih memahami serta mengambil manfaat dari NU. "Beragam program seperti maksud adanya program Koin NU, pemberdayaan ekonomi, pengadaan mobil ambulance, orang tua angkat pendidikan dan semacamnya," paparnya.
Pada maulid tersebut nampak hadir Plt Ketua PCNU Kota Depok Ustadz Ahmad Solechan, sejumlah utusan badan otonom NU, KH Fachrudin Murodih, tokoh masyarakat dan ribuan jamaah. Sedangkan penceramah maulis adalah KH Manarul Hidayat (Aan Humaidi/Ibnu Nawawi)