Untuk menghormati jasa-jasa dan mendo'akan mantan Ketua Umum PBNU dan mantan Presiden RI ke 4, KH Abdurrahman Wahid, pada hari Kamis 31 Desember 2009 pukul 15.30 WIB bertempat di Kantor PCNU Sumedang Jl. Prabu Gajah Agung 535 Sumedang berlangsung tahlil dan doa bersama yang dilaksanakan oleh Pengurus PCNU Sumedang.
Dalam kegiatan tersebut hadir Ketua PCNU Sumedang KH Sa'dulloh, SQ, Ketua LP Ma'arif NU H Ahmad Junaedi, SAg, Pengurus Lakpesdam NU, Ketua JQH Ust. Jauharuddin, Ketua IPNU dan IPPNU Sumedang dan beberapa pengurus lainnya. Bacaan Tahlil dipimpin oleh KH Komaruddin, anggota Syuriyah dan do'a dipimpin oleh KH Ade Gaos, wakil katib PCNU Sumedang.<>
Ketua PCNU Sumedang, KH Sa'dulloh, SQ, menuturkan bahwa KH Abdurrahman Wahid adalah sosok tokoh NU yang sulit dicarikan penggantinya. “Beliau sangat kharismatik dan mampu melakukan modernisasi di jam'iyyah terbesar di Indonesia tersebut. Beliau juga bisa diterima oleh semua kalangan baik dalam maupun luar NU, dalam maupun luar Islam, dalam maupun luar negeri. Tentu kita semua sangat kehilangan, tidak hanya NU bahkan seluruh bangsa Indonesia,” katanya.
Oleh karena itu, begitu kami mendapatkan informasi tentang wafatnya Gus Dur, “Kami langsung mengintruksikan kepada seluruh pengurus MWCNU dan pengurus Ranting serta warga NU di Sumedang untuk melaksanakan shalat ghaib, tahlilan selama tujuh hari dan memasang bendera setengah tiang," demikian KH Sa'dulloh menuturkan. (mad)