Sumenep, NU Online
Ada hal yang harus terus diikhtiarkan di ujung Ramadhan, tepatnya 10 hari terakhir. Salah satunya dengan meningkatkan intensitas ibadah mahdlah, juga menjaga persatuan.
Penegasan ini disampaikan KH Syafiuddin pada peringatan Nuzulul Qur’an di Desa Talaga, Ganding, Sumenep, Jawa Timur.
“Saya berpesan kepada umat Islam, bahwa di sisa 10 hari terakhir bulan puasa harus lebih ditingkatkan lagi nilai ibadahnya, salah satunya beriktikaf di masjid,” katanya, Jumat (24/5).
Dengan ikhtiar tersebut akan membuat catatan amal di bulan Ramadhan semakin banyak dan berkah. “Juga yang tidak kalah penting adalah memperkuat persatuan sesama kaum Mulimin atau ukhuwah islamiyah dan kebersamaan dalam kemanusiaan yakni ukhuwah basyariyah,” terangnya.
Dalam pandangannya, menjaga persatuan umat menjadi hal penting bagi semua kalangan, utamanya warga NU atau nahdliyin. “Apalagi akhir-akhir ini marak ujaran kebencian, beredarnya berita bohong sehingga menyebabkan timbulnya perpecahan antar umat Islam. Tabayyun atau klarifikasilah sebelum mempercayai segala informasi,” sergahnya.
Peringatan Nuzulul Qur’an ini diselenggarakan Formas (Forum Remaja Masjid As-Shafrowi) Desa Talaga Kecamatan Ganding bekerja sama dengan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama setempat. Sebelum pengajian juga diisi dengan pemberian santunan bagi anak yatim.
Suhairi As-Ariy selaku ketua Formas sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung suksesnya acara ini. “Terutama kepada masyarakat sekitar yang sangat luar biasa memberi dukungan kepada kami, sehingga acara ini terselenggara dengan sukses dan meriah,” tuturnya.
Menurutnya, sambutan masyarakat sekitar di luar perkiraan panitia. "Hal ini di luar dugaan kami, mengingat Formas merupakan organisasi yang berdiri sekitar beberapa hari lalu," jelasnya.
Melihat suksesnya acara tersebut, Formas bertekad menjadikan kegiatan ini sebagai agenda tahunan. “Sehingga menjadi motivasi untuk tetap kompak dan isikamah,” pungkasnya. (M Khotib/Ibnu Nawawi)