Pringsewu, NU Online
Salah satu korban konflik di Yaman yang mengharuskannya pulang ke Tanah Air adalah
Sihabullah Muzaki Fauzi, warga Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung. Mahasiswa Universitas Al Ahgaff Yaman Jurusan Syariah ini harus terhenti pendidikannya di semester VIII setelah kondisi yang menurutnya sudah tidak aman lagi.
<>
Peperangan yang terjadi karena pemberontakan ini membuatnya dievakuasi melalui jalan darat untuk keluar dari negara Yaman. "Alhamdulillah, saya bisa kembali selamat pulang ke Tanah Air melalui proses evakuasi rombongan pertama," katanya, Senin (4/5).
Setelah kembali ke Indonesia Sihab terus berusaha untuk mencari solusi untuk melanjutkan pendidikannya. Oleh karena itu dia bersama orang tuanya berkoordinasi dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pringsewu agar pendidikan yang telah ditempuh di Yaman tidak terbengkalai.
"Rencana saya jika memungkinkan saya ingin melanjutkan ke Maroko atau ke institusi pendidikan lainnya yang bernaung di bawah Kementerian Wakaf dan Urusan Keislaman," harapnya
Ditemui di tempat terpisah Sekretaris PCNU Pringsewu Adi Ben Slamet mengatakan bahwa kasus seperti yang dialami oleh Sihab ini harus mendapatkan perhatian Pemerintah. Pemerintah harus memberikan solusi dengan menjelaskan mekanisme yang harus ditempuh oleh para mahasiswa tersebut untuk meneruskan pendidikannya.
"Berangkat ke Yaman mestinya ada campur tangan Pemerintah dan ketika ada permasalahan seperti ini Pemerintah juga harus membantu," jelasnya.
Sementara itu Katib Syuriyah PCNU Pringsewu, Ustad Munawwir mengatakan bahwa PCNU Pringsewu siap membantu permasalahan tersebut. Menurutnya, Nahdlatul Ulama melalui Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga siap memfasilitasi keinginan para pelajar Indonesia di Yaman agar menjamin keberlangsungan pendidikannya setelah dievakuasi.
Menurutnya, para mahasiswa ini merupakan aset Indonesia yang ke depannya akan kembali ke tanah air untuk membangun peradaban kita. "Kita siap dan harus membantu permasalahan dan keinginan mereka. Baik keinginan mereka mau pindah ke Universitas Luar Negeri atau ke Perguruan Tinggi di Indonesia," tegasnya. (Muhammad Faizin/Mahbib)