Sumedang, NU Online 

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Sumedang mengintruksikan kepada semua warga NU untuk menolak keberadaan ormas yang anti-Pancasila. Intruksi itu tertuang pada surat edaran PCNU Sumedang dengan nomor surat 192/PCNU/A.II/D.20/IV/2017.

Surat yang ditujukkan kepada kepala sekolah/madrasah, para pimpinan pondok pesantren, pimpinan lembaga, dan banom di lingkungan PCNU Sumedang itu, pada paragraf awal berisi keberadaan ormas yang kegiatan-kegiatannya bersifat provokatif dan mengarah pada anti-Pancasila.

Intruksi PCNU Sumedang juga mencantumkan beberapa alasan sebagai berikut. Pertama, demi keutuhan masyarakat Sumedang, PCNU menolak intoleransi, radikalisme, dan segala bentuk kekerasan yang dibuat dengan nuansa agama. 

Kedua, PCNU menuntut dan mendesak kepada pemangku kewenangan yang berada di wilayah Kabupaten Sumedang untuk tidak membiarkan dan memberikan ruang kepada kelompok-kelompok sosial atau keagamaan yang bermimpi, berniat, apalagi memprakarsai tumbuhnya prilaku dan gerakan anti-Pancasila, NKRI, dan UUD 1945.

Ketiga, menolak seluruh kegiatan yang menyebarkan propaganda khilafah yang bertujuan mengubah ideologi Pancasila sebagai dasar negara. 

Keempat, menuntut pembubaran organisasi yang memiliki tujuan seperti itu. Terakhir, mengajak pengikut organisasi anti-Pancasila untuk kembali kepada ajaran Islam Ahlusunnah Wal Jama'ah yang rahmatan lil 'alamiin dalam bingkai NKRI.

Surat edaran intruksi tersebut dibuat pada tanggal 11 April 2017 dan ditandatangani langsung oleh Ketua PCNU Sumedang H Sa'dulloh. (Ayi Abdul Kohar/Abdullah Alawi)