Daerah

Pelatihan dan Baksos ATS Ramaikan Garakan Cinta Masjid IPNU OKU Timur

Selasa, 26 September 2017 | 19:03 WIB

Martapura, NU Online
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan akan menggelar Pelatihan Aji Tapak Sesontengan (ATS) dan bakti sosial (Baksos) bagi masyarakat setempat dan sekitarnya guna meramaikan Gerakan Cinta Masjid (GCM) yang terus berlanjut.

Ketua IPNU OKU Timur Muhammad Mukhlis di Martapura, Rabu (27/9) menyatakan, GCM adalah gerakan yang bertujuan untuk menggugah masyarakat khususnya pemuda dan pemudi untuk peduli terhadap kebersihan masjid maupun mushalla.

"Karena GCM juga sarana silahturahim, sekalian kami isi dengan baksos ATS," kata Muhklis.

ATS merupakan warisan jenius husada leluhur nusantara yang bisa digunakan untuk penyembuhan pasca stroke, lemah syahwat, sakit gigi, asma, lemah jantung, wasir, maag, vertigo, migrain, diabetes, nyom (kista), kencing nanah, hernia, hipertensi, leher kaku, asam urat, tulang keropos dan beragam penyakit medis lain serta penyakit non medis.

Basic ATS ialah DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) merupakan asam nukleat yang menyimpan semua informasi tentang genetika. Secara garis besar, peran DNA di dalam sel adalah sebagai materi genetik yang membawa informasi yang dapat diturunkan, artinya DNA menyimpan cetak biru bagi segala aktivitas sel. Kode-kode genetik DNA memiliki karakteristik on (nyala) dan off (padam). Dan itulah yang diaktivasi.

Cetak biru bagaimana leluhur nusantara melakukan penyembuhan tanpa menyakiti sesama dan makhluk hidup lain berhasil diungkap pendiri Yayasan ATS Global Indonesia (ATSGI) yang  melakukan riset bertahun dan Alhamdulillah bisa diterapkan hari ini untuk membantu masyarakat.

Ia melanjutkan, pelatihan akan digelar Sabtu 30 September 2017 di Yayasan Pondok Pesantren Mafatihul Huda, Comal, Yosowinangun, Belitang Madang Raya, pukul 09.00-12.00 WIB. Menghadirkan Pelaksana Tugas Kepala Satuan Unit Khusus Banser Husada Satkorwil Lampung, Kamitua (Master) Yayasan ATSGI Tim Swarna Raya, Gatot Arifianto.

Bonus akan diberikan Gatot yang juga anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung juga gila-gilaan, meliputi Massive Decode Nucleus Transfusion (MDNT) untuk penyembuhan diri sendiri atau self healing dan menemukan kebahagiaan diri.

Lantas Ilussion Soul untuk penyembuhan jarak jauh. Up Grade Otak (meningkatkan kapasitas memori otak untuk menambah kecerdasan dan kreativitas hingga Neo Neuro Linguistic Programing (NLP) untuk kesehatan. Informasi dan pendaftaran di nomor 085609559591 / 082315239323.

"Adapun di lokasi sama pada Ahad 1 Oktober 2017, akan digelar bakti sosial ATS mulai pukul 08.30-15.30 WIB. Masyarakat bisa menyembuhkan beragam penyakit dideritanya dengan infaq seridhonya karena sebagian hasilnya akan kami belikan kitab suci Al Quran. Bagi masyarakat yang tidak mampu, tidak memberi juga tidak masalah. Intinya kami berikhtiar mengajak masyarakat sehat sembari beramal," kata Muklis lagi.

Ia menerangkan, biaya pelatihan untuk menguasai ATS Rp1 juta per orang untuk sepuluh pendaftar pertama dan diserahkan satu jam sebelum pelatihan. Untuk pendaftar kesebelas hingga dua puluh pendaftar selanjutnya akan dikenakan biaya Rp2 juta.

"Kami memberi solusi mudah dan murah atas kesehatan mengingat banyak alat kesehatan dengan nilai jual mahal mencapai puluhan juta rupiah namun tidak optimal dalam menjaga kesehatan dan menyembuhkan penyakit. Kami menggaransi mengembalikan biaya pendafataran jika gagal," tegas Muhklis.

Praktisi ATS dari Tim Swarna Raya, Luci Indra yang berprofesi sebagai bidan, menyatakan ATS  luar biasa dan sangat masuk akal karena faktanya, ATS bisa disebut amazing (menakjubkan), truthful (bisa dipercaya), dan smart (cerdas).

"Sebagai contoh, pasien yang memiliki tensi 164/92 setelah saya sonteng tensinya langsung menjadi 126/70," ujar Luci.

Beragam testimoni lain dan cara penyembuhan dengan ATS bisa dilihat di Youtube dengan kata kunci Aji Tapak Sesontengan.

Metode ATS tanpa menggunakan tehnik pernapasan tertentu, tanpa membutuhkan meditasi, tanpa ada melakukan puasa atau pun puasa khusus, tanpa menjurus agama tertentu, tanpa menggunakan tehnik prana, tanpa ada pelatihan selanjutnya, tanpa pantangan, tanpa menggunakan alat bantu apapun di luar diri, tanpa menyakiti makhluk hidup lainnya serta keberadaannya, juga tanpa melibatkan makhluk halus/sihir.

Selain itu, ATS bisa dikuasai anak kecil hingga orang lanjut usia tanpa membedakan suku dan agama. (Nurani/Alhafiz K)


Terkait