Pelatihan Gratis Terapi S-EFT untuk 250 Ustadz Pesantren Se-Jatim
Selasa, 12 September 2006 | 05:14 WIB
Surabaya, NU Online
Yayasan Al-Madinah Surabaya akan memberikan pelatihan gratis terapi psikis dengan metode ketuk atau yang dikenal dengan "Spiritual Emotional Freedom Technique" (S-EFT) untuk 250 ustadz atau pengajar di pondok pesantren se-Jatim.
"Sekarang ini, problem emosi tidak hanya dialami masyarakat umum, tapi juga para ustadz dan santri sehingga mereka perlu dibekali pengetahuan mengatasi masalah tersebut," kata Ketua Yayasan Al-Madinah, Syarif Thayib di Surabaya, Selasa.
<>Ia mengemukakan, kalangan ustadz dan santri juga mengalami kerawanan emosi yang besar karena tidak sedikit dari para santri yang belajar itu merupakan anak-anak bermasalah di lingkungan keluarga maupun sosialnya.
"Tidak jarang sekarang ini anak-anak yang nakal kemudian dimasukkan ke pesantren. Karena itu tidak heran juga jika ada santri yang di-DO (drop out) dari pesantrennya karena kelewat nakal. Ini kan menimbulkan beban berat bagi para utadz," katanya.
Dengan pembekalan ilmu S-EFT yang dikembangkan oleh seorang sarjana psikologi, Ahmad Faiz Zainuddin (kini menimba ilmu psikologi di pascasarjana Universitas Teknologi, Malaysia) itu diharapkan para ustadz bisa membantu para santri mengatasi masalahnya.
"Dengan demikian, maka pesantren tidak hanya untuk menuntut ilmu agama, tapi juga menjadi pemecah masalah praktis bagi anak-anak yang memiliki masalah. Terapi S-EFT ni tidak hanya untuk anak-anak nakal, tapi juga untuk santri yang mengalami kelambatan belajar," ujarnya.
Dikatakannya, S-EFT merupakan penyembuhan masalah kejiwaan yang praktis dan singkat, yakni sekitar lima menit. Untuk penyembuhan itu, pasien cukup diketuk beberapa bagian tubuhnya dengan memadukan kepasrahan kepada Tuhan.
Dosen IAIN Sunan Ampel itu mengemukakan, karena tempatnya terbatas, maka setiap pesantren hanya boleh mengirimkan dua ustadz. Dengan demikian seluruh kabupaten dan kota di Jatim memiliki utusan untuk menyebarluaskan ilmu tersebut.
Sementara Faiz Zainuddin mengemukakan, metode yang dikembangkan oleh S-EFT sangat ilmiah karena pada dasarnya sama dengan akupresur, hanya saja yang disentuh adalah syaraf-syaraf yang berkaitan dengan kejiwaan, sedangkan akupresur pada fisik.
"S-EFT ini bisa untuk mengatasi masalah kejiwaan, seperti trauma, stres atau masalah-masalah lain yang banyak dihadapi masyarakat modern sekarang. S-EFT relatif cepat dibandingkan dengan terapi pasikologi konvensional yang butuh waktu berbulan-bulan bahkan tahunan," katanya.
Kasus lain yang bisa disembuhkan dengan S-EFT adalah, takut pada hewan tertentu, depresi, cemas, kecanduan rokok, kesulitan belajar, kecanduan narkotika dan berbagai kesulitan lainnya yang berkaitan dengan kejiwaan.
Menurut dia, metode terapi yang dilakukan S-EFT adalah dengan cara mengetuk-ngetuk beberapa bagian syaraf tubuh tertentu selama sekitar lima menit. Semua masyarakat bisa mempelajari metode itu karena prosedurnya sangat mudah.
"Kami memadukan ilmu psikologi modern dengan kekuatan doa dan kepasrahan kepada Allah. Sudah banyak penelitian yang dilakukan oleh pakar psikologi dan kedokteran di Barat mengenai kekuatan doa untuk penyembuhan. Sekarang fakultas kedokteran di 80 perguruan tinggi di negara-negara barat bahkan sudah mengajarkan kuliah tentang doa," ungkapnya.
Salah satu hasil penelitian yang menggemparkan dunia adalah yang dilakukan oleh Larry Dossey MD, seorang dokter ahli penyakit dalam. Penelian Dossey menunjukkan bahwa doa dan spiritualitas terbukti secara ilmiah memiliki kekuatan yang sama besar dengan pengobatan dan pembedahan.
"Melalui terapi ketuk ini, para peserta diajarkan metode akupresur tetapi juga doa-doa yang tidak saja bisa menyembuhkan tetapi juga menguatkan cinta pasangan suami istri," kata Faiz. (ant/mkf)