Jember, NU Online
Warga nahdliyyin diharapkan tidak melewatkan Pemilu begitu saja, apalagi sampai golput. Sebab Pemilu merupakan proses politik untuk mewadahi suara rakyat dalam pembangunan bangsa.
Demikian diungkapkan Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor, Kencong, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Muhammad Yasin Yusuf Ghazali saat konsolidasi dengan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ansor Puger diDesa Kasian, Selasa (5/3) malam.
Menurutnya, rakyat harus menyambut gembira digelarnya Pemilu dengan memberikan suaranya di TPS. Dengan demikian, berarti dia telah ikut berpartisipasi dalam pembangunan bangsa lewat calon anggota legislatif (Caleg) dan presiden terpilih.
“Jadi aspirasi kita dititipkan kepada Caleg dan presiden yang kita pilih,” tukasnya.
Ia menyayangkan adanya anggapan bahwa Pemilu tidak ada gunanya kecuali hanya menghambur-hamburkan anggaran dan sebagainya. Padahal Pemilu adalah pesta demokrasi sekalgus proses politik untuk membangun bangsa yang diwakilkan kepada anggota parlemen. Karena itu, sebelum menetukan pilhan, harus dilihat dulu rekam jejak Caleg yang bakal dipilih.
“Pemilu buklan sekedar mencoblos kertas suara, tapi juga upaya membangun bangsa melalui Caleg dan presiden yang dipilh,” jelasnya.
Namun di atas semua itu, Yasin berharap agar masyarakat tetap kondusif, damai dan rukun walaupun pilihan politiknya berbeda. Perbedaan politik adalah soal biasa, bahkan dalam soal agamapun, perbedaan tetap saja ada.
“Tidak perlu kisruh hanya karena beda pilihan. Kerukunan wajib diutamakan,” pungkasnya. (Aryudi AR)