Surabaya, NU Online
Sebagai lembaga pendidikan, sekolah memerlukan seorang pemimpin yang memiliki ketajaman dalam mengamati keadaan dan persoalan di tengah masyarakat. Sikap cepat tanggap itu menjadi modal dasar bagi seorang pemimpin sebuah sekolah.
<>
Demikian disampaikan mantan Ketua PWNU Jatim Ali Machsan Musa di hadapan 23 peserta diklat pemimpin sekolah di lingkungan Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama (YTPSNU) Khadijah Surabaya, Jumat (4/4).
“Pemimpin di sekolah harus juga mampu menjadi teladan di tengah masyarakat. Dengan kepekaan terhadap lingkungannya, ia mampu menjaga keseimbangan kondisi sosial di masyarakat bila terjadi konflik atau permasalahan yang hadir,” kata Ali yang pernah mengajar selama 20 tahun di SMP dan SMA Khadijah.
Selama ini memang ditemukan sejumlah indikasi di mana persoalan di masyarakat, terpisah dari sekolah dan dunia pendidikan. Kenyataan ini lebih dikarenakan rendahnya partisipasi pimpinan di sekolah.
Guru besar UIN Sunan Ampel ini menyebut Rasulullah SAW sebagai contoh, “Bagaimana di tengah kesibukan mendidik para sahabat, ia mampu menjaga keseimbangan dan stabilitas sosial di masyarakat Madinah yang heterogen. Demikian juga dengan Wali Songo dalam memimpin masyarakat di zamannya.”
Sedangkan Direktur YTPSNU Khadijah Suwito menyatakan, hasil diklat kepemimpinan sekolah ini diharapkan memberi kontribusi, komitmen, dan paradigma baru dalam kepemimpinan sekolah di Indonesia. (Ahmad Muhyiddin/Alhafiz K)