Daerah

Pergunu Ngada NTT Bukukan Sejarah Kerajaan Islam Riung

Ahad, 30 Juli 2017 | 10:01 WIB

Ngada, NU Online
Sejarah kebesaran kerajaan Islam Riung telah kita jumpai dalam beberapa literatur Islam Nusantara, apalagi jika dikaitkan dengan sejarah Islam Goa Sulawesi. Sadar akan pentingnya sejarah Islam, melalui inisiatif Pengurus Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur sedang proses mengkondisikan untuk dibukukan sejarah kerajaan Islam pertama di Bumi Flores, NTT.

Ketua PC Pergunu Kabupaten Ngada-NTT, Moh. Thamrin, A.P. Sila  menuturkan dalam menyambut utusan PP Pergunu, Aris Adi Leksono, bahwa pada masa lampau kebesaran kerajaan Islam Riung cukup diperhitungkan di Bumi Flores, kerajaan ini berdiri sejak penjajahan Belanda atas prakarsa dari kerajaan Islam Goa Sulawesi. Kerajaan ini merupakan asal usul Islam masuk ke tanah Riung Ngada-NTT. 

Lebih lanjut, Bapa Thamrin menjelaskan bahwa para pembawa Islam ke Ngada adalah pelarian muslim dari Sulawesi, terutama dari kerajaan Goa. Meraka berlayar sampai Ngada kemudian berinteraksi dengan masyarakat sekitar dengan damai, meskipun saat itu sudah berkembang agama Kristen. 

Lambat laun mereka membangun keluarga, berinteraksi dagang, dan lain sebagainya dengan penduduk setempat, dengan sendirinya Islam besar dan berkembang di Riung-Ngada.

"Islam yang berkembang di Ngada penuh toleransi dan kedamaian, sehingga mudah diterima penduduk setempat, meskipun sudah berkembang agama Kristen. Para pelarian kerajaan Goa mampu berinteraksi dengan arif dan bijaksana dengan penduduk Ngada saat itu,” tutur Thamrin, Guru yang merintis MI dan MTs dibawah binaan Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Kabupaten Ngada.

Sementara itu,  kerukunan dan toleransi para pemeluk Kristen dan Islam di Ngada bisa disaksikan pada situs tua masjid Nurul Jannah dan Gereja Kristen Katolik yang berdiri sejajar di tanah yang sama. Keduanya merupakan bangunan tertua di tanah Riung sejak masa kerajaan Goa dan kerajaan Islam Riung. 

Selain itu, juga telah terjalin kesepakatan turun menurun bahwa jika terjadi konflik atau perselisihan antar agama, tas dan budaya, maka tidak boleh ada orang luar ikut campur menyelesaikan. Karena para pemuka agama dan adat pasti mampu menyelesaikan.

Sebagai informasi, penulis buku sejarah kerajaan Islam Riung adalah Ketua PC Pergunu Riung, yang merupakan Cucu salah satu Raja kerajaan Islam Riung. (Red: Fathoni)


Terkait