Daerah

Pernyataan Politisi PKS Fahri Hamzah Dinilai Lukai Santri

Jumat, 4 Juli 2014 | 13:00 WIB

Jember, NU Online
Pernyataan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah di Twitter berbuntut panjang. Ia yang menyebut sinting gagasan 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional menuai unjuk rasa santri di beberapa daerah.
<>
Ratusan santri yang tergabung dalam aliansi santri Rembang, Jawa Tengah, Jumat sore (4/7) menggelar aksi sebagai bentuk protes . Mereka berorasi sambil berjalan dari alun-alun kota Rembang menuju depan kantor DPRD Kabupaten Rembang. Dalam orasinya, mereka menuntut agar Fahri Hamzah meminta maaf di hadapan publik secara jantan.

Salah seorang santri, Agus Prihatmojo, saat di temui NU Online menjelaskan, tidak seharusnya wakil rakyat menngeluarkan celetukan seperti itu, meski hanya dalam kicauan jejaring sosial. Hal itu menurut Agus, sangat menyakiti hati para santri di Rembang kususnya dan umumnya di Indonesia. "Kami sangat tidak menerima apa yang dikatakan oleh politisi Partai Keadilan Sejahtera itu,” tegasnya.

Winardi, santri asal Desa Trembes Gunem Rembang berpendapat, santri merupakan garda terdepan dalam mendidik dan membentuk karakter bangsa. Tidak semestinya seorang politisi dari partai mengaku Islam seperti PKS berkata seperti itu.

Tak hanya di Rembang, sebelumnya, Kamis sore, (3/7) Ratusan santri dan tokoh masyarakat Jember yang tergabung dalam Laskar Santri Nusantara berunjuk rasa di depan kantor Dewan Pengurus Daerah PKS Jember,  Jl. Danau Toba, Tegalgede, Jember, Jawa Timur.

Mereka menuntut DPD PKS Jember, meminta maaf secara terbuka kepada santri dan kiai pondok pesantren di seluruh Indonesia terkait kicauan Twitter Fahri Hamzah,yang dinilai telah menghina santri dan  kiai.

“Apa yang dikatakan Fahri Hamzah telah melukai hati kami para santri. Untuk itu kami minta Fahri dan pengurus DPD PKS Jember  meminta maaf sekarang juga,” ujar koordinator aksi, Farhan.

Menurut Farhan, Fahri Hamzah tidak pernah belajar dari sejarah bahwa peran santri sangat besar terhadap perjuangan merebut kemerdekaan negeri ini.

Pernyataan pribadi
Para pengunjuk rasa ditemui sekretaris umum DPD PKS Jember, Ahmad Rusdan. Menurutnya, apa yang disampaikan Fahri Hamzah merupakan pernyataan pribadi, bukan mewakili lembaga. Ia pun menolak jika secara kelembagaan PKS Jember harus meminta maaf. “Kalau secara pribadi saya minta maaf, tetapi saya tidak mewakili lembaga,” katanya.

Aksi para laskar santri nusantara tersebut, mendapat pengawalan ketat dari jajaran Polres Jember. Sampai-sampai polisi harus menutup total arus lalu lintas ke arah kantor DPD PKS Jember. (Ahmad Asmu'i/Aryudi A Razaq/Abdullah Alawi)


Terkait