Pesantren An-Nahdlah Makassar Dijadikan Percontohan IPNU-IPPNU
Jumat, 27 September 2013 | 02:32 WIB
Makassar, NU Online
Kamis (19/9) kemarin, di aula pondok pesantren An-Nahdlah Makassar diadakan rapat anggota IPNU-IPPNU dengan tiga agenda.<>
Pertama, membahas dan menetapkan pokok-pokok program kerja Pimpinan Komisariat membahas. Kedua, menetapkan kebijakan-kebijakan organisasi di tingkat lembaga pendidikan, dan ketiga, menilai laporan pertanggungjawaban pimpinan komisariat memilih dan menetapkan Ketua Pimpinan Komisariat dan Tim Formatur.
Dalam kesempatan itu, Badruzzaman Harisah sebagai perwakilan dari Pimpinan Pesantren Annahdlah Makassar berharap dengan diselenggarakannya rapat anggota ini, IPNU-IPPNU di Annahdlah menjadi pelopor utama gerakan kaderisasi IPNU-IPPNU di sekolah.
“IPNU-IPPNU An-Nahdlah akan melahirkan kepemimpinan yang amanah dan menjadi pemimpin umat dan bangsa di masa depan,” harapnya.
Dalam kesempatan lain Kiai Ahmad Baso salah satu alumni pertama Annahdlah dan intelektual muda NU yang sementara ini concern menulis karya monumental yang bertajuk “Pesantren Studies” memberikan tanggapannya via Facebook, berharap dengan terselenggaranya kegiatan ini An-Nahdlah bisa “mempesantrenkan” IPNU dan IPPNU.
Jangan sampai mental anak sekolahan di IPNU yang menginvasi pesantren serta komisariat inilah yang nanti akan mewarnai pengkaderan IPNU dan IPPNU di Makassar, kalau perlu ke Sulawesi Selatan dan juga ke level nasional, jadikan Pesantren sebuah centrum kaderisasi, demikian Ahmad Baso.
Ramli, Ketua IPNU Sulawesi Selatan mengharapkan komisariat An-Nahdlah inilah yang akan menjadi kader percontohan buat seluruh pesantren dan sekolah di Sulawesi Selatan. Karena mental dan karakter didikan pesantrenlah yang dibutuhkan Indonesia dewasa ini.
Setelah menjalani proses yang cukup panjang, akhirnya Quraish Salam dan Nur Hikmah terpilih sebagai Ketua IPNU dan IPPNU komisariat Annahdlah. (Andi Muhammad Idris/Anam)