Daerah

PKC PMII Sumatera Barat Dilantik

Kamis, 3 November 2016 | 03:01 WIB

Padang, NU Online
Sekretaris Jendral Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesua (PMII), Abdul Haris Wally melantik Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Sumbar. Pelantikan yang dilanjutkan dengan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) ini digelar di aula Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Jl Perintis Kemerdekaan, Padang.

Haris meminta pengurus baru PMII ini mampu memperkuat basis ideologi terlebih di kampus umum, mampu bersinergi dengan Nahdlatul Ulama, serta tetap mengambil peran dalam melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintahan.

Pria asal Maluku ini meminta kader PMII harus mencari langkah terbaik dalam melakukan otokritik. Tetapi jika saluran tersumbat maka tentu PMII turun ke jalan.

Ketua yang dilantik, Defi Mulyadi mengatakan, revitalisasi gerakan PMII akan melahirkan generasi penerus bangsa yang mempunyai jiwa kebangsaan dan keagamaan.

Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin, terangnya, hadir dengan agama lain yang pada bangsa ini, sehingga mampu saling mengisi dengan dengan budaya yang majemuk.

"Sehingga, kita benar-benar membutuhkan makna ta’adal (keadilan), tasamuh (toleran), tawasud (moderat), tawazun (berimbang) dan itulah wujud tri komitmen PMII yaitu keislaman, keindonesian dan kebangsaan," ungkap Defi di sela Rakerda bertema, " Revitalisasi Gerakan PMII Dalam Penguatan Karakter Penerus Bangsa" pada Senin (31/10).

Sementara, ketua demisioner, Afriendi Sikumbang mengingatkan kepengurusan yang bar untuk lebih progresif daripada kepengurusan sebelumnya. Juga meningkatkan kaderisasi di cabang-cabang.

"Di masa kepengurusan sebelum ini, ada empat cabang definitif dan tiga cabang persiapan, namun disamping PMII mengembangkan kaderisasi PMII jangan lupa tetap harus memberi kritik terhadap kerja-kerja pemerintah," ungkap Afriendi.

Ketua Majelis Pembina Daerah (Mabinda) PKC PMII Sumbar, Prof Maidir Harun mengingatkan, kader PMII harus ambil peran dalam mempersiapkan generasi penerus dan mengawal agenda kebangsaan.

"Kader PMII diminta cerdas dalam melihat persoalan bangsa, seperti masalah SARA yang akhir-akhir ini diarahkan untuk kepentingan politik, sehingga berpotensi disintegrasi terhadap kemajemukan," ungkap mantan Rektor IAIN Imam Bojnjol ini. (Red: Abdullah Alawi)



Terkait