Daerah

PMII Komsat Pontianak Gelar Dialog Kebangsaan

Senin, 28 Oktober 2013 | 05:11 WIB

Pontianak, NU Online
Menyambut serta memperingati hari sumpah pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober, Pengurus Komisariat PMII STAIN Pontianak, Kalimantan Barat mengadakan dialog kebangsaan dengan tema “Refleksi Semangat Sumpah Pemuda” di Islamic Center Jurusan Syariah STAIN Pontianak, Ahad (27/10) pagi.
<>
Hadir sebagai pemateri ialah Ahmad Hasyim Hadrawy dan Erwin Mahrus.

Dalam paparannya, Hasyim mengemukakan unsur-unsur terkait Sumpah Pemuda yang terbagi dua; kebersamaan yakni sama-sama dijajah, sama-sama ditindas, dan sama-sama menderita. Mereka pada akhirnya menyatukan perjuangan dengan satu tujuan yakni Indonesia Raya.

“Perjuangan mahasiswa atau pemuda itu sendiri dibagi dua fase; sebelum dan setelah merdeka. Perjuangan murni tanpa campur tangan politik ialah saat sebelum merdeka. Kita mengenal beberapa pemuda seperti Wikana dan Chairul Saleh yang sangat berperan aktif dalam usaha memperjuangkan kemerdekaan,” kata Hasyim.

Hanya saja kepemudaan saat ini kurang responsif, lanjut Hasyim ketika membahas tiga persoalan yang sangat penting di Indonesia, yakni persoalan sumber kekuatan pangan, persoalan sumber energi, dan persoalan sumber pendapatan pajak. Karena itu, mahasiswa atau pemuda sebagai agen perubahan perlu menyelesaikan persoalan itu.

Sedangkan Erwin Mahrus lebih menjelaskan bagaimana pemuda sebagai tonggak sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang nantinya berbuah lahirnya kemerdekaan Indonesia.

“Dalam Sumpah Pemuda terdapat dua tema besar; perjuangan dan tekad. Salah satu kunci mencapai suatu kesuksesan ialah memanfaatkan sistem yang ada, seperti masuk dalam klub-klub untuk mengembangkan potensi yang ada,” kata Erwin. (Ahmad Fauzi Muliji/Alhafiz K)


Terkait