Daerah

PMII Purworejo Peringati 69 Tahun Wafatnya Pendiri NU

Rabu, 9 Juli 2014 | 01:30 WIB

Purworejo, NU Online
Memperingati 69 tahun wafatnya pendiri NU, Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Purworejo menggelar buka bersama di Sekretariat PMII Jalan Kartini No 25 A Sindurjan Purworejo, Senin (7/7). Buka bersama tersebut dihadiri oleh puluhan kader PMII, alumni serta aktivis muda NU.
<>
Ketua PC PMII Kabupaten Purworejo, Lukman Hakim mengatakan, agenda buka bersama ini diharapkan menjadi sarana silaturahmi sesama kader PMII dan sesama aktivis muda NU di Purworejo sekaligus mengenang sosok Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari tokoh pendiri NU yang wafat tanggal 7 ramadhan 1366 H.

"Tema yang kami ambil dalam agenda peringatan Buber (buka bersama) ini adalah ‘Karena Beliaulah Kita Ada’. Melalui dialog sebelum berbuka puasa, kami mencoba menggali pelajaran dari beliau KH Hasyim As'ari," katanya.

Dalam kegiatan yang dilaksanakan secara sederhana tersebut terungkap bahwa yang harus diambil oleh generasi penerus perjuangan beliau ialah semangat yang mendasari dibentuknya NU. "NU dibentuk tidak hanya sebagai respon terhadap kondisi keagamaan saat itu, namun lebih dari itu, NU didirikan sebagai respon atas nilai-nilai kebangsaan, sosial, politik, ekonomi dan budaya 1926 silam," katanya.

Sementara itu, Muhamad Musyafa mantan ketua IPNU Kabupaten Purworejo yang juga hadir dalam kegiatan tersebut memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Menurutnya, kegiatan-kegiatan dialog membahas tentang sejarah tokoh-tokoh besar pendiri NU sangatlah penting untuk terus digulirkan.

"Kita tidak boleh tercerabut dari akar sejarah berdirinya NU. Karena dari situlah kita semua terlahir," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, organisasi-organisasi yang memperjuangkan aqidah ahlussunnah wal jamaah seperti PMII, IPNU, IPPNU, Ansor maupun Fatayat inilah yang diharapkan mampu memberikan problem solving bagi masyarakat.

"Itulah pentingnya kita belajar sejarah, yakni untuk menjaga ideologi gerakan kita, bahwa dulu beliau juga mengayomi petani, pedagang, politisi, seniman dan berbagai lapisan masyarakat lainnya," tandasnya. (Red: Mahbib Khoiron)


Terkait