Jakarta, NU Online
Sebagai upaya melanjutkan proses kaderisasi di tubuh organisasi, Sabtu (27/5) lalu, Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PK PMII) Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) menggelar Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba).
Acara yang digelar di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, itu diikuti 20 peserta. Para peserta tidak hanya perwakilan mahasiswa STAINU sendiri, melainkan juga dari perguruan tinggi lain di Jakarta, antara lain UPI YAI, Altri dan IKAMA.
<>Ketua PK PMII STAINU Taufiq Hidayat dalam sambutannya mengatakan, telah terjadi pergeseran nilai di dalam diri kader PMII secara umum. Nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja), sebagaimana hal itu menjadi ideologi PMII, sudah mulai luntur.
“Saat ini, idealisme kader PMII sudah mulai luntur. Nilai-nilai Aswaja sudah mulai hilang,“ kata Taufiq, begitu sapaan akrabnya.
Oleh karena itu, kata Taufiq, PMII STAINU dalam Mapaba III ini berusaha mengembalikan nilai-nilai Aswaja pada diri kader PMII. “Perlu penanaman kembali nilai-nilai Aswaja itu,“ tandasnya.
Pada pelatihan itu, PMII STAINU memang sengaja memberikan porsi lebih untuk materi yang berkaitan dengan Aswaja dan Keislaman, antara lain, materi Ahlussunnah wal Jama’ah dan Sejarah Masuknya Islam di Indonesia serta Ke-PMII-an, yang di dalamnya syarat nilai-nilai Islam.
Selain itu, materi-materi yang bersifat peningkatan kemampuan berorganisasi juga diberikan dalam pelatihan tersebut, di antaranya Leadership dan Keorganisasian serta Tertib Administrasi Organisasi. (rif)