Daerah

PW IPPNU Jawa Tengah Gelar Aksi Bagi Buku Gratis

Senin, 4 Mei 2015 | 14:02 WIB

Semarang, NU Online
Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PW IPPNU) Jawa Tengah mengadakan aksi bagi buku secara gratis kepada sejumlah warga di Simpang Lima Semarang, Ahad pagi (3/5).<>

Aksi ini merupakan serangkaian peringatan yang bermula sejak Sabtu (2/5). Bersamaan dengan upacara pembukaan Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) di Aula Gedung PWNU Jawa Tengah, Ikrar Pelajar Jawa Tengah dikumandangkan oleh segenap delegasi Pimpinan Cabang IPPNU Jawa Tengah, serta organisasi kepemudaan, pelajar, santri, dan mahasiswa di Semarang yang turut hadir.

Ikrar kemudian disahkan oleh Ketua PWNU Jawa Tengah, LP Ma’arif NU Jawa Tengah, Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi, Pimpinan Pusat IPPNU dan perwakilan satu Pimpinan Cabang IPPNU.

Setelah itu peringatan Hardiknas langsung disusul dengan seminar problem solving pelajar. Hadir sebagai narasumber Hj Umma Farida, Pengurus PW Muslimat NU Jawa Tengah yang juga Ketua Jurusan Ushuluddin STAIN Kudus, Ketua Bidang Politik, Hukum dan Advokasi PW Fatayat NU Jawa Tengah Evi Nurmilasari, serta Farida Farichah Ketua Umum PP IPPNU.

“Kita peringati Hardiknas ini dengan hal yang lebih dari seminar. Sebab selain seminar yang memberikan wawasan kognitif, kita juga butuh aksi nyata. Maka inilah rangkaiannya, ada ikrar pelajar, seminar, kemudian aksi membagi buku dan stiker. Meski dengan segenap keterbatasan, tapi ini menunjukkan betapa kita pun ingin memajukan pendidikan,” ungkap Umi Sangadah Ketua PW IPPNU Jawa Tengah kepada NU Online.

Pembagian buku dan stiker dilakukan oleh para delegasi dari Pimpinan Cabang IPPNU peserta Rapimwil. Peserta ditentukan untuk membagi buku tentang pendidikan baik baru maupun bekas yang layak baca, minimal satu buku setiap peserta.

“Pembagian buku bermaksud menumbuhkan semangat berbagi wawasan kepada orang lain,” kata Umi yang berasal dari Kebumen ini.

Saat pelaksanaan aksi, para peserta berkeliling di Simpang Lima untuk mencari sasaran penerima bukunya. “Kita harus memiliki bidikan yang tepat untuk buku kita. Ketika buku yang saya pegang adalah tentang mendidik anak lewat strategi berkisah, maka yang dibidik adalah ibu muda yang membawa anaknya. Beda lagi ketika yang saya pegang adalah buku pendidikan transformatif, maka yang cocok adalah menerimanya adalah mahasiswa,” papar Maya, salah satu peserta dari Kudus. (Istahiyyah/Fathoni) 


Terkait