Probolinggo, NU Online
Sehari menjelang datangnya bulan suci Ramadhan 1435 H memberikan berkah bagi para penjual bunga di Kota Probolinggo, Sabtu (28/6). Pasalnya mereka kebanjiran pembeli yang akan berziarah ke makam keluarganya. Jumlahnya mencapai hampir 50 kali lipat dari hari-hari biasanya.<>
Fenomena datangnya bulan penuh berkah dan ampunan ini rupanya tidak ingin disia-siakan oleh para penjual bunga. Bahkan tidak jarang banyak bermunculan penjual bunga dadakan. Pemandangan ini bisa dilihat di sejumlah sudut tempat di Kota Probolinggo.
Berdasarkan pantauan NU Online, para penjual bunga ini tersebar di sejumlah sudut kota. Mulai dari depan-depan makam maupun di sepanjang jalan dan trotoar pusat perbelanjaan. Seperti yang terlihat di Jalan Panglima Sudirman dan Jalan Pahlawan Kota Probolinggo, Sabtu (28/6).
Di dua lokasi itu banyak sekali penjual bunga dadakan. Biasanya di Jalan Panglima Sudirman hanya ada sekitar 5 (lima) penjual saja. Tetapi kini jumlahnya mencapai sekitar 20-an. Hal yang sama juga terlihat di Jalan Pahlawan yang semuanya adalah penjual bunga dadakan.
Asmani salah satu penjual bunga mengungkapkan bahwa bulan suci Ramadhan adalah waktu yang sangat tepat untuk menjual bunga. Jika dibandingkan dengan hari-hari biasanya, pendapatan yang diperoleh jauh lebih besar. Makanya dia ikut-ikutan menjual bunga seperti yang lain.
“Saya memang hanya berjualan bunga setahun sekali pada waktu datangnya bulan suci Ramadhan. Kalau hari-hari biasa, saya hanya ibu rumah tangga biasa. Dari pada diam di rumah, makanya saya ikut-ikutan jualan bersama para tetangga,” ujarnya.
Menurut perempuan asal Kelurahan Sumbertaman Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo ini, untuk menjadi penjual bunga dadakan ini dirinya hanya butuh modal berdagang sekitar Rp250 ribu saja. “Alhamdulillah hasilnya cukup untuk tambah-tambah kebutuhan keluarga,” jelasnya.
Tetapi Asmani mengaku jika membludaknya pembeli ini tidak diimbangi dengan harga bunga. Pasalnya harga bunga saat ini sangat mahal bahkan mencapai tiga kali lipat dari biasanya. Sehingga terkadang banyak pembeli yang komplain karena bunga yang didapatnya sedikit. “Tetapi yang jelas kami mematok harga bunga sesuai dengan kulakan,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Anam)