Banyuwangi, NU Online
Safari Ramadhan yang digelar Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan / Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur tidak semata kegiatan rutin. Diharapkan dengan menyapa umat di kar rumput dapat mengurangi bahkan menghilangkan doktrin ideologi yang mengancam kebangsaan dan toleransi umat.
“Tahun ini, MWCNU Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi kembali menggelar safari Ramadhan di beberapa mushalla atau masjid se-wilayah Kecamatan Banyuwangi,” kata KH Akhmad Mushollin, Sabtu (11/5).
Menurut Ketua MWCNU Kecamatan Banyuwangi ini, pada kegiatan tersebut menghadirkan pengurus harian, termasuk Rais KH Ahmad Shiddiq beserta lembaga dan badan otonom. “Kali ini kegiatan digelar di Mushala Nur Hidayah, lingkungan Sutri, Kelurahan Sobo,” jelasnya.
Dalam pandangan KH Akhmad Mushollin, safari Ramadhan sebagai momentum tepat demi mengenalkan dan memperkokoh ideologi kebangsaan dan keaswajaan kepada umat.
"Selain itu, kegiatan ini juga berfungsi sebagai bentuk laporan kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan MWCNU Kecamatan Banyuwangi kepada umat. Alhamdulillah antusias masyarakat tak pernah lekang," terangnya.
Pada kesempatan tersebut semisal Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama atau LAZISNU memberikan laporan. “Dari bagaimana dana umat dikumpulkan sampai pentasarrufan,” ungkapnya.
Di momen khusus ini juga sebagai ajang konsolidasi pengurus internal. “Untuk bersama mengevaluasi kegiatan," sergahnya.
Sementara KH Ahmad Shiddiq sewaktu sambutan mengingatkan masyarakat untuk terus merawat kultur dan amaliah NU, dari kegiatan istighatsah sampai tahlil bersama.
"Tidak ada dosa ataupun bidah dalam pelaksanaan amaliah NU. Karena itu, monggo bersama kita rawat amaliah dari kiai sepuh ini dengan maksimal," ajak Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwari, Kertosari, Banyuwangi tersebut.
Dia menilai tragedi di Timur Tengah bisa terjadi karena tak adanya amaliah yang mampu menyatukan umat untuk bertemu dan saling silaturahmi. "Tidak adanya tahlil dan istighatsah di sana, sehingga komunikasi dan kekompakan tidak berjalan dengan baik dan maksimal. Ayo kita lestarikan budaya amaliah ini," pinta Gus Shiddiq sapaan karibnya.
Pada akhir acara juga dilaksanakan prosesi pemberian surat keputusan keberadaan Unit Pengumpul Zakat, Infak dan Sedekah atau Upzis LAZISNU MWCNU Kecamatan Banyuwangi.
Kegiatan juga disaksikan ratusan jamaah yang hadir, mserta dipungkasi foto bersama antarpengurus MWCNU dengan pengurus takmir mushala setempat. (M Sholeh Kurniawan/Ibnu Nawawi)