Bulan Februari ini, Nahdlatul Ulama utamanya di Kabupaten Malang telah kehilangan seorang panutannya. RKH Muhammad Badruddin Anwar, pengasuh dan sesepuh Pondok Pesantren An Nur telah berpulang ke rahmatullah pada hari ini Selasa (28/02), pukul 00.15 WIB dini hari bertepatan dengan 1 Jumadil Akhir 1438 H. Semoga segala amal baiknya diterima dan segala kesalahan dihapuskannya.
Di kalangan warga Malang Raya, khusunya bagi para pengurus Nahdlatul Ulama Kabupaten Malang, Kiai Badruddin dikenal sebagai sosok pengayom masyarakat. Ia dikenal ikhlas dan santun dalam berdakwah, serta fokus mendidik masyarakat dan para santri. Kiai yang pernah nyantri di Sidogiri, Ploso dan Lirboyo ini merupakan pengasuh Pondok Pesantren An-Nur II al-Murtadlo.
Kiai Badruddin yang tutup usia pada umur 73 tahun telah memimpin pondok pesastrennya selama 37 tahun. Ia merupakan putra dari Kiai Anwar Nur dan Ibu Nyai Siti Aisyah. Kiai sesepuh tarekat ini dalam hidupnya memiliki tiga istri yaitu Hj. UmmiKultsum (Alm), Hj. BadiatusSholihah, dan Hj. Lathifah. Dari ketiga istrinya Kiai Badruddin dikarunia 15 putra dan putri.
Menurut kesaksian Ustadz Hizbillah, salah seorang santrinya, jauh-jauh hari Kiai Badrudin telah memanggil dan mengundang para santri dan alumninya untuk berkumpul di pesantren pada tanggal 28 Februari. Tujuannya adalah untuk melaksanakan tahlil akbar. Para santri dan alumni menjadi agak kaget dan tertegun setelah pada tanggal 28 Februari ini mendengar berita kewafatannya.
“Subhanalloh, beliau, KH Badruddin, sudah mengundang jauh 2 hari kepada santrinya (alumni) bahwa tanggal 28 Februari akan ada tahlil akbar di ponpes Annur 2. Ternyata ini jawabannya Tahlil Akbar itu,” kata Hizbillah kepada NU Online melalui pesan WhatssApp.
Acara pemakaman dilaksanakan Selasam kemarin. Selamat Jalan sang guru, selamat jalan sang pengayom masyarakat. Allahummaghfir lahu war hamhu wa aafiihi wa’fu anhu. Alfatihah... (Ahmad Nur Kholis/Mahbib)