Daerah

Santri Dafa Besongo Sambung Ruhani dengan Muassis NU

Sabtu, 31 Maret 2018 | 18:00 WIB

Jombang, NU Online
Kekuatan santri tak hanya terletak pada kuantitas dan akhlak yang mulia belaka. Peran kiai dan sesepuh sesungguhnya berada di belakang kesuksesan santri zaman now. 

Segenap santri, asatidz dan pengasuh pesantren Darul Falah Besongo (Dafa Besongo) Semarang mengambil kesempatan libur panjang akhir pekan untuk menyambungkan ruhani dengan berziarah ke maqbarah pendiri Nahdlatul Ulama. 

Pengasuh Ponpes Dafa Besongo KH Imam Taufiq mengatakan, rute ziarah diawali ke makam KH Bisri Syansuri, KH Wahab Hasbullah, KH Abdurrahman Wahid Jombang, kemudian dilanjutkan ke makam Syaikhona Kholil Bangkalan, dan Walisongo yang ada di Jawa Timur. Ziarah ini berlangsung selama 3 hari (30-31/3 - 1/4) dengan peserta 300 santri putra-putri. 

Dikatakan, ziarah kali ini merupakan agenda rutin tahunan yang diadakan Dafa Besongo, selain mendoakan para leluhur santri juga menguatkan keilmuan dengan studi banding ke Ma'had Aly Tebuireng Jombang. 

"Silaturahim, silaturilmi, hingga silaturruh menjadi penopang kekuatan pesantren dan Nahdlatul Ulama, tentu dilanjutkan dengan silatulamal di kemudian hari dengan adanya kerjasama," ujarnya.

Menurut KH Imam, Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng menjadi tujuan studi banding karena pada 2006 sudah berdiri namun secara legalitas disahkan Kemenag 2016. Secara khusus Ma'had Aly menjadi salah satu rujukan Dafa Besongo dalam perjalanannya, konsepnya yaitu memadukan kampus dengan pesantren.

"Kami dengan rombongan datang agar terinspirasi dengan Tebuireng," papar KH Imam Taufiq.

KH Imam Taufiq menambahkan, dengan memahami dan mengamalkan pemikiran Hadratus Syaikh harapannya kita bisa menyambungkan keruhanian dan benar-benar menjadi santri Mbah Hasyim. (M. Zulfa/Muiz)


Terkait