Daerah

Sekolah Siaga Bencana di MTs Qudsiyyah Putri Kudus

Sabtu, 27 April 2019 | 04:30 WIB

Sekolah Siaga Bencana di  MTs Qudsiyyah Putri Kudus

Sekolah Siaga Bencana di MTs Qudsiyyah Kudus, Kamis (25/4).

Jakarta, NU Online
Kesadaran dan kesiapsiagaan menghadapi peristiwa bencana alam juga diterapkan kepada para pelajar di Kudus, Jawa Tengah. Upaya itu dilakukan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Kabupaten Kudus dengan menyelenggarakan Sekolah Siaga Bencana di  MTs Qudsiyyah Putri Kudus.

Berlangsung di  Aula MTs Qudsiyyah Putri, Kamis (25/4), sekolah diadakan untuk memberikan pengetahuan dasar untuk memberikan pembelajaran kepada siswi-siswi Mts Qudsiyyah putri apa yang dilakukan ketika terjadi kejadian bencana dan car-cara menyelamatkan diri saat kejadian bencana.

“Sekaligus memberikan materi-materi dasar seperti pemadaman  kompor LPG yang bocor tahu terbakar, materi penyelamatan dalam gempa bumi, kesehatan, cara mengevakuasi dan puncak nya di adakan simulasi kegiatan,” kata Ketua 2 LPBI NU Kudus yang juga Ketua Panitia, Muhammad Ramadlan kepada NU Online, Jumat (26/4) malam.

Ia menjelaskan sebanyak 190 siswi mengikukti kegiatan ini. Mereka adalah siswa kelas 7 dan 8. Sekolah diisi dengan pemberian materi tentang penanganan kebencanaan dan penyelamatan, kemudian apa yang harus dilakukan saat terjadi kejadian. 

“Juga dilakuan simulasi  gempa  yang terjadi di sekolah tersebut kemudian apa yang di lakukan. Jadi kita mengedukasi siswi MTs Qudsiyyah untuk siap dalam menghadapi bencana dan bisa menyelamatkan diri sendiri dan orang lain,” imbuhnya.

Menurut Muhammad Ramadlan, sekolah siaga bencana ini merupakan salah satu program kerja unggulan LPBI NU Kudus. Tujuan dari kegiatan tersebut supaya siswa-siswi di seluruh sekolah di Kudus mendapatkan pengetahuan tentang penyelamatan diri dan apa yang harus dilakukan saat pra, kejadian, maupun  pasca bencana.

"Supaya para siswa-siswi mendapat edukasi dan memberikan gambaran nyata saat ada kejadian. Dan kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan siswi dalam menghadapi kejadian-kejaian bencana alam baik gempa bumi, kebakaran kompor gas," pungkasnya. (Kendi Setiawan)


Terkait