Daerah

Seminar Aswaja Iringi Pelantikan Pengurus IPNU-IPPNU UM

Senin, 9 April 2018 | 14:00 WIB

Malang, NU Online
Kepengurusan Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Universitas Negeri Malang (UM) masa khidmat 2018/2019 resmi dilantik, Sabtu (7/4). Kegiatan yang bertemakan Memperkokoh tali ukhuwah dalam mewujudkan generasi muda yang berkarakter Ahlussunnah wal Jamaah tersebut diselenggarakan di Aula Kantor Kecamatan Klojen, Kota Malang Jawa Timur yang dilanjutkan dengan seminar Aswaja. 

Pada seminar Aswaja dihadiri Gus Abdullah Murtadho selaku pengajar di Pondok pesantren Ilmu Al-Qur'an Singosari dan Ustadz Muhammad Yunus yang setiap hari menjadi murabbi Ma'had Ainul Yaqin Universitas Islam Malang atau Unisma. 

Dalam ceramahnya, Gus Abdullah Murtadho menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan dalam rangka menguatkan aqidah Ahlussunnah wal Jama'ah An-Nahdliyyah. Ia juga menyampaikan bahwa mencari ilmu itu wajib bagi setiap Muslim seraya mengutip hadits yang ada di dalam kitab Ta'limul Muta'alim.

"Ilmu yang wajib dipelajari adalah ilmu hal yang di dalamnya terdapat ilmu ushuluddin atau aqidah dan ilmu fiqih," katanya. 

Sementara Ustadz Muhammad Yunus dalam materi yang kedua mendedah tentang bid'ah. "Bid'ah adalah mengerjakan sesuatu yang tidak pernah dikenal (terjadi) pada masa Rasulullah SAW," ungkapnya mengutip perkataan Imam Izzuddin bin Abdissalam dalam karyanya yaitu kitab Qowa'id al Ahkam fi Mashalih al-Anam

Ia juga menyampaikan bahwa ada dua macam bid'ah yakni i'tiqadiyah dan amaliah. “Para ulama telah menyepakati hukum bid’ah dalam bidang i’tiqadiyah adalah haram yang dapat menyebabkan kekafiran,” katanya. 

Dan hal ini berbeda dengan bid'ah amaliah. “Bid’ah amaliah terdiri dari bid'ah hasanah dan bid'ah sayyiah,” ungkapnya. Ia kemudian mencontohkan tradisi tahlilan yang dilakukan oleh warga NU merupakan bid'ah hasanah. (Red: Ibnu Nawawi)


Terkait