Daerah

Shalawat Nariyah Menurut Kiai Mufid Mas’ud

Sab, 22 Oktober 2016 | 04:15 WIB

Grobogan, NU Online 
Kiai Mufid Mas'ud, Pandanaran, Yogyakarta, mempunyai pandangan lain terkait penamaan shalat Nariyah. Ia lebih memilih menyebutnya dengan nama Shalawat Kamilah. Demikian tutur KH Muhammad Shofi Al Mubarok Baedlowie yang juga santri Kiai Mufid pada saat membuka pembacaan shalawat Nariyah di Masjid Al Muhajirin, Pesantren Sirojuth Tholibin, Brabo, Grobogan, Jawa Tengah (21/10).

"Mbah Mufid mengisahkan, bahwa penyusun shalawat ini adalah Syekh Abdul Wahab At Tazi, seorang wali yang tinggal di Maroko. Menurut di, pada penulisan At Tazi ada kemungkinan salah dalam penempatan titik, jadi dibaca -an nari- yang kemudian jadi nisbah -nariyah-" tandasnya. 

Ia melanjutkan, nama shalawat kamilah oleh Kiai Mufid diambilkan dari salah satu kalimat yang tertera pada untaian gubahan shalawat itu -shalatan kamilatan-.

Adapun ulama yang menamainya dengan Shalawat Nariyah yang berarti api karena kecepatan terkabulnya hajat seperti api yang membakar kayu bakar sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab Afdlalush Shalawat. (Aldi, Mundzir/Abdullah Alawi)

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Terkait