Daerah

Sholat Ghoib dan Doa Untuk Gus Dur di Mesjid UI tidak Seperti Biasanya

Sabtu, 2 Januari 2010 | 05:16 WIB

Depok, NU Online
Masjid Universitas Indonesia (UI) Kota Depok mengadakan sholat ghoib untuk mantan presiden Republik Indonesia, KH Abdurahman Wahid - akrab disapa Gus Dur. Sholat Ghaib diadakan setelah sholat Jumat yang langsung diimami oleh Ust. Fitrullah dari Fakultas Teknik, Universitas Indonesia bertempat di Mesjid Universitas Indonesia.

Sholat jumah diikuti oleh ratusan jamaah, dari para dosen, mahasiswa serta karyawan Universitas Indonesia. Sholat Ghoib untuk Gus Dur lebih ramai walaupun dalam kondisi libur.<>

Sebelumnya Gus Dur memang kental dikenal berbagai aktivis mahasiswa dan media mahasiswa di Universitas Indonesia. Pernyataan Gus Dur sering dikutip dalam berbagai media kampus seperti; Majalah Suara Mahasiswa, Majalah Dinding kampus, dan berbagai media yang lain. Bahkan di berbagai seminar politik Gus Dur sering menjadi sentrum pembicaraan, termasuk di dalamnya isu kontroversial berbagai pernyataan Gus Dur.

Kecerdasaan Gusdur juga banyak dipanuti berbagai aktivis mahasiswa di UI., terutama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Hal ini karena memang PMII menganggap Gus Dur sebagai guru panutan serta ulama teladan. Sedangkan bagi aktivis lain, Gusdur sering dianggap sebagai sosok yang kontroversial, terutama oleh aktivis Lembaga Dakwah Kampus (LDK).

Terlepas dari kontrofersial para aktivis mahasiswa, yang jelas sosok Gus Dur dianggap banyak berjasa, sekaligus sebagai Guru Bangsa. Hal ini terbukti dengan banyaknya jamaah masjid UI yang tidak hanya dari kalangan Nahdhiyin (NU).

Aktivis PMII UI yang berasal dari kalangan NU, sahabat Ahmad Munir menyatakan kegembiraanya karena guru besar bangsa ini, ternyata juga diakui oleh sivitas akademika Universitas Indonesia.

“Kami sangat bergembira, ternyata jumlah jamaah yang mengikuti sholat ghoib untuk Mantan Presiden RI ke-4, KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) jauh lebih banyak dari biasanya. Hampir 98% jumlah jamaah yang hadir di Mesjid ini turut mensholatkan dan mendoakan, Hal ini menunjukkan Gus Dur adalah guru bangsa, Gus Dur adalah tokoh panutan bangsa,” Demikian tutur Munir.

Munir juga mengungkapkan kegembiraan dan rasa terima kasih yang tak terhingga karena mesjid UI mengabulkan permohonannya untuk mendoakan arwah Gus Dur. Dia berharap semoga Allah SWT membalas dengan pahala bagi jamaah yang bersedia mensholati dan memberikan penghormatanya dengan mendoakan mantan Presiden RI, KH Abdurahman Wahid.

Aktivis PMII UI yang lain turut mengungungkapkan kegembiraanya. “Gus Dur bukan hanya NU, tetapi dia guru bangsa yang bersahaja, semoga perjuangan beliau dapat kita lanjutkan”.  (mad)


Terkait