Pamekasan, NU Online
Bertempat di pedalaman, SMK Darul Falah berdiri di tengah-tengah masyarakat desa Kertagena Tengah, Kadur, Pamekasan. Sekolah yang dikepalai alumnus Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika), Ahmadi, ini mengalami perkembangan sejak didirikan pada 2009 lalu.
Pasalnya, di awal berdirinya, SMK Darul Falah hanya memiliki satu ruang kelas. Namun atas semangat banyak kalangan, sekolah tersebut kini sudah memiliki tiga ruang kelas dan satu ruang kantor guru serta laboratorium komputer.
<>
“Di SMK Darul Falah memasukkan tiga mata pelajaran normatif, adaptif, dan kejuruan. Yang ditekankan di SMK ini termasuk juga kepada jurusannya. Jurusan yang diambil di sini ialah Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ),” ungkap kepala Tata Usaha SMK Darul Falah, Suharnoto, saat diwawancarai NU Online Sabtu (17/12) pagi di kantornya.
Penting diketahui, SMK Darul Falah adalah satu-satunya sekolah yang berbasis kejuruan di kecamatan Kadur, Pamekasan. 63 tunas bangsa mengenyam pendidikan di dalamnya. Dengan rincian: kelas 1 terdiri dari 22 siswa, kelas 2 16 siswa, dan kelas 3 25 siswa. Adapun gurunya berjumlah 22 orang.
“Keinginan untuk selalu lebih baik itu sudah pasti. Rencana idealis seperti peningkatan pembangunan fisik, kapasitas keilmuan siswa, profesionalitas guru, dan pengembangan sarana prasarana semisal internet, kami selalu upayakan untuk bisa berkembang dari waktu ke waktu,” kata Ahmadi.
Semua itu, tambah mantan ketua LPM Instika itu, tidak akan pernah tergapai tanpa adanya dukungan berbagai pihak. Mulai dari siswa, masyarakat, tokoh masyarakat, lebih-lebih dari pemerintah.
Selama ini, SMK Darul Falah terbilang mandiri. Penyediaan 8 unit komputer yang menelan biaya Rp12 juta ialah berasal dari uang yayasan Darul Falah sendiri.
“Sekalipun tidak ada bantuan sarana computer dari pemerintah, kami akan tetap berusaha menambahnya tiap tahun sehingga jumlah komputer sama dengan jumlah siswa. Meski harus menggunakan uang dari yayasan,” kata Ahmadi.
Pendidikan karakter, lanjut Ahmadi, juga menjadi prioritas utama dalam pengembangan pendidikan SMK Darul Falah.
“Kami menyediakan materi fikih dan akidah akhlak sebagai materi muatan local. Di samping itu, ada ajian kitab buat siswa. Ini dilakukan biar siswa tidak hanya mengandalkan kecerdasan akal belaka, tapi persoalan moral dan atau akhlak yang baik juga diperhatikan,” tegasnya detail.
Berkenaan dengan profesionalitas guru, SMK Darul Falah merekrut guru dengan melihat basis keilmuannya.
“Setiap materi disesuaikan dengan kelulusannya. Mereka harus sarjana. Tapi, kami tetap memberi peluang mengajar kitab kepada mereka yang memang ahlinya,” ujar Ahmadi.
Dalam perkembangan terkini, SMK Darul Falah berhasil membangun kerja sama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Pamekasan.
“Tiap bulan ada keliling internet dari Dishub Pamekasan ke SMK Darul Falah. Siswa diberi kesempatan belajar komputer yang didampingi guru kejuruan. Mereka bergantian tiap kelas,” tandasnya.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Hairul Anam