Daerah

Tantangan Semakin Berat, Pengurus NU Harus Tata Niat

Rabu, 23 Mei 2018 | 07:00 WIB

Tantangan Semakin Berat, Pengurus NU Harus Tata Niat

Ketua PCNU Tanggamus, KH Amir Harun Menyerahkan Santunan kepada Yatim Piatu

Tanggamus, NU Online
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Tanggamus, Lampung, KH Amir Harun  mengingatkan bahwa tugas pengurus NU di era milenial saat ini sangat berat. Pengurus NU dituntut mampu berkhidmah dengan ikhlas membentengi warga NU dari paham yang terus menggerus keteguhan warga NU dalam mengamalkan amaliah Ahlussunnah wal Jamaah.

Hal ini disampaikannya pada kegiatan safari Ramadhan 1439 H PCNU Kabupaten Tanggamus di kediaman salah satu Pengurus Ranting NU Desa Kutadalom, Kecamatan Gisting, Selasa (22/5).

"Kita harus berupaya membentengi dan menjaga warga NU agar tidak mudah terprovokasi dengan hal-hal yang bersifat memecah belah, karena sekarang ini amaliah warga NU diserang bahkan tidak segan-segan disebut kafir. Maka para nahdliyin jangan gampang marah dan tetap  menjaga ukhuwah," katanya.

Kegiatan yang mengangkat tema Mempertajam Ahlussunah wal Jama'ah dan Ukhuwah an Nahdliyah ini, Kiai Amir juga mengingatkan kepada seluruh pengurus untuk menata niat dalam perjuangan yang semakin membutuhkan ketegaran jiwa ini.

"Mari menata niat bersama, berkhidmat tanpa pamrih pada Nahdlatul Ulama. Niat yang baik akan menghasilkan amaliah yang baik." tutur Kiai Amir kepada para pengurus yang terdiri dari pengurus NU kabupaten sampai dengan ranting, badan otonom serta lembaga NU Kabupaten Tanggamus ini.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap warga NU yang kurang mampu, PCNU Tanggamus juga memberikan bantuan kepada yatim piatu serta kaum dhuafa di daerah tersebut. Koordinator santunan, Gus Fikih berharap bantuan yang disalurkan tersebut dapat memberikan manfaat kepada yang menerima.

"Dalam bulan ramadan ini mari kita latih diri kita untuk berbagi rizki bersama saudara kita yang membutuhkan," Jelas Gus Fikih dan berharap pengurus NU mampu beristiqomah dalam hal mengabdikan diri pada masyarakat sebagaimana yang diajarkan Nabi Muhammad SAW untuk peduli terhadap anak yatim dan faqir miskin.

Acara tersebut ditutup dengan berbuka puasa bersama dilanjutkan shalat maghrib berjamaah yang diikuti oleh seluruh warga NU setempat . (Rouf/Muhammad Faizin)

 


Terkait