Daerah

Telaga Ampunan Allah, Menunggu Taubat Manusia

Senin, 27 Mei 2019 | 22:30 WIB

Jember, NU Online
Rahmat dan ampunan Allh SWT teramat besar. Betapapun besarnya dosa seorang hamba Allah, bahkan seisi langit dan bumi sekalipun, namun jika ia insyaf dan bertaubat dengan sungguh-sungguh, maka dosa tersebut bisa terhapus.

Demikian disampaikan Rais Syuriyah MWCNU Kalisat, Kabupten Jember Jawa Timur, KH Saiful Bari Aminullah saat memberikan tausiyah dalam acara Safari Ramadhan di masjid Nurul Ula, Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat, Senin (26/5).

Menurutnya, telaga ampunan Allah maha besar dan luas. Karena itu, jangan sampai manusia putus asa lantaran dosa-dosa yang diperbuatnya dianggap terlalu besar. Padahal Allah senantiasa ‘mengobral’ ampunannya kepada manusia yang bertaubat.

“Apalagi di bulan puasa, rahmat dan ampunan Allah sungguh besar, menanti taubat manusia,” tukas Kiai Saiful, sapaan akarbnya.

Namun sayang, terkadang manusia tidak yakin dengan  ampunan Allah akan datang mengiringi permohonan taubatnya. Akibatnya, dia terus mengkoleksi dosa demi dosa sehingga menumpuk dan menumpuk.

“Yang tidak ada ampunan atau taubatnya itu adalah kafir atau murtad. Cara taubatnya ya masuk Islam, atau kembali lagi ke Islam bagi yang murtad, kemudian ganti semua kewajiban ibadahnya selama dia murtad,” urainya.

Ia menambahkan, sebagai makhluk yang dinamis dan dihiasi dengan nafsu, manusia tak mungkin bersih dari dosa. Bahkan sebuah hadits yang sangat terkenal secara eksplisit mengakui bahwa manusia adalah tempat salah dan lupa. Artinya, setiap manusia ‘pasti’  pernah berbuat dosa sekecil apapun. Tapi yang terbaik adalah segera bertaubat ketika sadar dirinya telah berbuat  dosa.

“Tidak ada dosa kecil jika dibiarkan menumpuk, dan tidak ada dosa besar jika diikuti dengan taubat. Walunpun dosa yang kita perbuat adalah kecil tapi kalau dibiarkan terus mnerus, maka akhirnya menjadi besar. Sebaliknya, kendati kita berbuat dosa besar, tapi langsung minta ampun kepada Allah, ya bisa sirna,” jelasnya. (Aryudi AR).


Terkait