Pacitan, NU Online
Jumlah anggota anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di Pacitan Jawa Timur tiap tahun terus meningkat seiring dengan peran Banser yang terbukti semakin nyata. Menjadi anggota Banser merupakan salah satu bentuk pengabdian yang mulia kepada Nahdlatul Ulama (NU) dan kepada negara Indonesia.
Yang terbaru, puluhan pemuda Pacitan menyatakan diri menjadi anggota Banser dengan mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Banser yang diadakan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Tegalombo Pacitan, Jumat-Ahad (13-15/4) di lapangan Balai Desa Tahunan, Tegalombo.
Ketua PC GP Ansor Pacitan, Muhammad Munaji mengaku bangga dengan peningkatan kuantitas itu. Menurutnya, kecenderungan para pemuda untuk bergabung menjadi anggota Banser lebih didasari berbagai alasan dan bukan sekedar tren yang suatu saat akan pudar.
"Secara umum khususnya para pemuda, mereka membutuhkan sebuah sarana dalam rangka keinginannya menyalurkan rasa kecintaannya terhadap bangsanya dan Banser dianggap menjadi wadah yang tepat untuk menyalurkan keinginan itu," kata Munaji kepada NU Online, Ahad malam (15/4).
Sementara bagi kalangan santri, menjadi Banser adalah bagian dari mengamalkan ilmu.
"Mereka yang notabene berbasis pesantren, mereka membutuhkan media untuk implementasi keilmuan yang ditekuni serta dalam rangka menjaga marwah para kiainya", katanya.
Pria yang pernah menjadi Ketua Lakpesdam NU Pacitan itu menjelaskan, euforia ketertarikan masuk menjadi anggota Banser ini pernah terjadi ketika awal reformasi dan lebih-lebih ketika Gus Dur menjadi Presiden.
"Dan ini kalau saya membaca perkembangan dari sejarah dari awal reformasi, kader-kader NU ini tidak lepas dari peran para ulama panutannya. Ini bisa diruntut ketika ulama-ulama kita mati-matian membela bangsa dan negara seakan mereka secara alami ikut bergerak dengan sendirinya," jelasnya.
Salah satu yang dapat dibanggakan dari anggota Banser, lanjutnya, adalah keikhlasan dalam pengabdiannya yang tulus kepada NU, agama, bangsa, dan negara.
"Yang menjadi nilai lebih dari kader-kader muda NU, utamanya Banser saat ini di samping kompetensi yang dimilikinya, juga semangat, keikhlasan, kejujuran, dan landasan keimanannya yang sudah tertata," imbuhnya.
Munaji menyebut, di Pacitan sendiri saat ini ada sekitar tujuh ratus anggota Banser aktif yang berasal dari satuan koordinasi rayon.
Sementara itu selama mengikuti Diklatsar, peserta ditempa dengan berbagai bentuk pelatihan fisik dan mental, seperti kemampuan bela diri, ilmu tenaga dalam, materi tentang ke-NU-an, keindonesiaan, bela negara, peraturan baris berbaris, kelalulintasan, dan kedaruratan bencana. (Zaenal Faizin/Muiz)