Karanganyar, NU Online
Pimpinan Cabang Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah menyelenggarakan acara pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dan Bantuan Hidup Dasar (BHD) yang bertempat di Aula Rumah Sakit Umum Jati Husada, Jaten, Kabupaten Karanganyar, Rabu (1/5).
Ketua panitia pelatihan Farida Nurhayati kepada NU Online, Sabtu (4/5) menjelaskan, kegiatan pelatihan diikuti oleh 105 peserta yang terdiri dari banom dan lembaga NU di Karanganyar.
"Kegiatan tersebut dalam rangka memberikan wawasan P3K bagi masyarakat khususnya Banom dan lembaga di Nahdlatul Ulama", terang Farida.
Ia juga berharap melalui pelatihan ini dapat menumbuhkan, mengembangkan, dan menambah pengetahuan serta keterampilan seluruh Banom, khususnya para pengurus dan anggota Lembaga Kesehatan NU Kabupaten Karanganyar, dalam upaya pertolongan pertama pada kecelakaan dan kasus gawat darurat.
Ketua PC Muslimat NU Karanganyar, Hj Suliyastuti memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan pelatihan ini. Selain itu pihaknya memberikan semangat dengan yel-yel, "Bersama LKNU, sehat, bersama LKNU, sehat lahir dan batin!"
Kepala Dinas Kesehatan Karanganyar, Cucuk Heru Kusumo yang juga turut hadir dalam acara tersebut berharap LKNU dapat ikut berkontribusi dan berperan aktif di bidang kesehatan, khususnya di daerah Karanganyar.
"LKNU merupakan lembaga baru namun sudah melangkah jauh dibandingkan dengan LSM yang sudah lama tetapi belum terpikirkan pelatihan seperti ini. kegiatan ini perlu dikembangkan karena pertolongan pertama akan menentukan kelanjutan kondisi seseorang, maka dari itu harus adanya penanganan cepat dan tepat", jelas dokter Cucuk yang dalam kesempatan tersebut mewakili Bupati Karanganyar.
Setelah acara pelatihan ini, lanjut Cucuk, para peserta dapat terus mengembangkan ilmu yang telah di dapat baik di rumah tangga maupun masyarakat. Adanya pelatihan ini, tentu juga akan sangat membantu bagi para petugas kesehatan.
“Pertolongan pertama akan menentukan nasib pasien, jika pertolongan pertama tidak tepat, maka akan mempersulit penyelesaian kelanjutannya. Kami dari dinas bisa membantu untuk hal-hal seperti ini, agar bisa dikembangkan lagi sehingga banyak yang membantu dalam bidang kesehatan. Harapannya agar bisa menerapkan ilmunya ini nanti di rumah tangga maupun di masyarakat,” pungkasnya. (Avida/Ajie/Muiz)