Kota Bekasi, NU Online
Puluhan kader NU yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kota Bekasi, Jawa Barat memanjatkan doa untuk korban Palu dan Donggala, Ahad (7). Doa tersebut dilantunkan dalam sesi renungan malam di sela-sela acara Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) di Pondok Pesantren Fatahillah, Kampung Asem, Mustikajaya, Kota Bekasi.
Mereka membentuk lingkaran, seirama dengan posisi lilin yang menyala. Lalu mereka mengumandangkan doa dengan diiringi oleh pembacaan shalawat nahdliyah dan shalawat asyghil. Tujuannya, mendoakan agar keluarga korban Palu diberi ketabahan dan kesabaran. Sedangkan bagi korban meninggal dunia agar diampuni segala dosa-dosanya.
“Kita juga mohon kepada Allah agar NU tetap kuat dan solid, dan bangsa dijauhkan dari berbagai kezaliman yang kerap menghalangi negeri ini untuk maju,” ucapnya lirih.
Ia berharap agar agar bangsa Indonesia bersatu. Tidak lagi saling melempar kebencian. Dikatakannya bahwa bencana alam di Palu dan Donggala adalah salah satu kuasa Allah agar bangsa Indonesia bersatu.
"Bencana Palu dan Donggala ada duka bersama, duka nusantara, duka seluruh elemen bangsa Indonesia," katanya.
Ia menambahkan, bahwa lilin-lilin yang menyala disimbolkan sebagai tanda bahwa setiap bencana yang menimpa pasti ada secercah harapan dan cahaya untuk segera bangkit dari keterpurukan.
"Cahaya lilin menyiratkan bahwa harapan itu nyata. Kita tak boleh berputus asa atau menyerah atas bencana yang melanda. Kita justru bersatu, gotong royong, dan bersama-sama membantu saudara-saudara kita di sana," jelasnya (Aru Elgete/Aryudi AR).