Daerah

Upaya PMII Banten Menjaga Ahlusunnah wal Jamaah

Senin, 4 Februari 2019 | 16:00 WIB

Serang, NU Online
Ketua Komisariat PMII UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten, Dede Rujhan mengatakan ideologi sebagai asas memaknai suatu gagasan yang berpengaruh terhadap penguatan akidah Ahlusunnah wal Jamaah. Kekuatan ideologi mampu menghantarkan setiap kader Nahdlatul Ulama kepada jalan hidup yang utuh dan terarah. 

"Maraknya ideologi asing yang masuk ke Indonesia harus ditangkal dengan berbagai upaya. Nahdlatul Ulama sebagai organisasi yang ikut terlibat mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia tentu merasa khawatir dengan situasi nasional yang mulai meresahkan," katanya pada Pelatihan Kader Dasar (PKD) Pengurus Komisariat PMII Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin Banten, Ahad (3/2).
 
Untuk itu, lanjut Rujhan, harus ada inisiatif  yang dilakukan oleh kader kader muda Nahdlatul Ulama seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Sejak dibentuk pada 17 April 1960 PMII sudah memberikan banyak hal agar Ahlusunnah wal Jamaah tetap eksis di antaranya dengan melakukan kaderisasi sebagai penguatan ideologi. 

"Mahasiswa sebagai agent of change juga harus mampu melawan arus global yang setiap hari menggrogoti nasionalisme masyarakat umum," imbuhnya.

Rujhan mengaku akan terus memperjuangkan ideologi Ahlusunnah wal Jamaah di seluruh fakultas yang ada di UIN. Menurutnya, kehadiran PMII harus menjadi modal mahasiswa untuk mengembangkan Islam yang moderat dan Islam yang ramah dan beradab. 

"Kami memiliki keyakinan jika kaderisasi dilakukan dengan terus menguatkan akidah dan ideologi, maka tidak menuntut kemungkinan Aswaja menjadi sesuatu yang terus menempel dalam sanubari kader NU," katanya. 

Ia berharap ada kemajuan pesat kepada ratusan kader yang menjadi peserta PKD di PMII UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Sehingga, ujar dia, peran mahasasiswa NU semamkin dirasakan umat.

Kegiatan yang mengusung tema Transformasi Kader Mujahid dalam Merestorasi Pola Pikir dan Pola Gerak Kader PMII itu dilaksanakan selama empat hari, sejak Kamis (31/1) sampai dengan Ahad (3/2). Pada kaderisasi tingkat kedua itu ilmu ilmu dasar yang dimiliki Nahdlatul Ulama diajarkan, seperti Ahlusunnah wal Jamah sebagai manhaj alfikr. 

"PKD yang dilakukan PMII adalah upaya menangkal pemahaman yang mulai disalah artikan oleh sebagian masyarakat," tegasnya.

Ia berharap ada kemajuan pesat kepada ratusan kader yang menjadi peserta PKD di PMII UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Sehingga, peran mahasasiswa NU semamkin dirasakan masyarakat. (Abdul Rahman Ahdori/Kendi Setiawan)


Terkait